Garut News ( Rabu, 26/03 – 2014 ).
Banyak kalangan kini semakin menduga terdapat kesalahan prosedur pada proses pembangunan gedung perpustakaan, dan ruang guru SMPN 3 Garut di Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota.
Dugaan itu merebak-marak mengemuka, lantaran rubuhnya gedung perpustakaan SMPN 3 Garut, Sabtu (22/03-2014) lalu tanpa sebab jelas.
Padahal, gedung perpustakaan di lantai dua tersebut baru dibangun 2008.
Begitupun ruang guru, kini kondisinya mulai rusak parah, bahkan terpaksa dikosongkan sejak lima bulan terakhir, sebab dikhawatirkan ambruk menimpa murid.
“Masa dibangun 2008, tetapi sekarang ambruk lagi ? Ini pasti ada tak beres pembangunannya !” ungkap Ketua Ikatan Alumni SMPN 3 Garut juga Pengawas SD di lingkungan Disdik kabupaten setempat, Kurnaedi, Selasa (25/03-2014).
Ungkapan senada dikemukakan Sekretaris, Ade Maskan.
Dia menilai semestinya pihak Disdik atawa instansi terkait lain mengusut kasus rubuhnya gedung perpustakaan SMPN 3 Garut tersebut.
“Siapa tahu pemborongnya membangun tak sesuai bestek. Saya lihat kualitas bangunan juga meragukan. Bagaimana kalau ambruknya itu ketika di dalam banyak murid? Masih untung tidak ada korban,” kata Ade.
Wakil Kepala SMPN 3 Garut, Aceng Muslim mengakui selain gedung perpustakaan, gedung lain dibangun saat bersamaan kini berkondisi memprihatinkan terutama gedung ruangan guru.
Reruntuhan gedung perpustakaan di lingkungan salah satu SMP favorit di Kecamatan Garut Kota itu hingga Selasa (25/03-2014) masih dibiarkan sebagaimana kondisi pasca rubuh pekan lalu.
Tak terlihat aktivitas membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan tersebut.
Sedangkan kondisi bangunan ruang guru sejak lima bulan terakhir dikosongkan itu, bagian atapnya melengkung, temboknya retak-retak.
******
Noel, JDH.
