Garut News ( Senin, 01/01 – 2018 ).

Banyak warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang kini mulai menapaki 2018 dengan upaya maksimal meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Sehingga sepanjang malam pergantian tahun pun, dimaknainya untuk berintrospeksi sekaligus khusu berzikir mengharapkan bisa memeroleh banyak keberkahan.

Mereka mampu menahan diri, tidak latah ikut – ikutan hingar – bingar berdesak-desakan turun ke jalanan, melainkan tetap bersahaja meski melintasi malam yang sarat dipenuhi aktivitas pesta kembang api.
Lantaran dengan kedewasaan antara lain bisa menyadari, masih banyak kewajiban yang belum tuntas.

Kewajiban yang belum sepenuhnya dilaksanakan dengan amanah sebagai pemimpin, kewajiban memenuhi yang diperintahkan Allah SWT, juga termasuk kewajiban menolong sesama yang terjerat kemiskinan, serta kebodohan.
Berpesta – pora memenuhi kesenangan sesaat yang tak berkesudahan kendati dengan harta milik sendiri pada malam pergantian tahun masehi, bisa semakin menjauhkan hati nurani dari empati terhadap saudara dan tetangga terdekat sekali pun, yang kondisi sosial ekonominya masih murat – marit.

Daripada membakar uang untuk berpesta kembang api, dan meniup terompet nyaris menyerupai tradisi shofar ritual keagamaan Yahudi sejak dulu, dipastikan bakal lebih bermanfaat kalau dengan ikhlas untuk menyantuni kaum dhuafa.
Sebab tahun berganti itu, tak bisa dibeli dengan cahaya kembang api dan bunyi terompet.

Melainkan pula dapat bermakna jika berhasil meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Menyusul dengan tingginya kualitas keimanan dan ketaqwaan ini, selain mewujudkan integritas juga antara lain tak mudah berjanji.

Bahkan ragam kebaikan serta amalan pun dilakukan dengan penuh keikhlasan, atau bukan untuk penciteraan yang sangat menjijikan.
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.