“Semarak Malam Pergantian Tahun di Garut Telan Puluhan Juta Rupiah”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 01/01 – 2016 ).
Hingga menjelang pergantian tahun 2015 – 2016, Kamis (31/12-2015) malam.
Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama ini bermukim di perantauan.
Ternyata masih berdatangan memanfaatkan liburan panjang.
Mereka kembali berobsesi.
Menikmati kesejukan kampung halamannya masing-masing.
Sambil sekaligus melepas rindu dengan sanak saudara di perkampungan.
Setibanya di Stasiun Kereta Api Cibatu, mereka pun langsung menuju pelbagai pelosok desa di Wilayah Garut Utara, dengan menggunakan ragam moda angkutan penumpang termasuk sepeda motor ojek.
Terdapat pula kendaraan penjemput, yang tiba pada pelataran stasiun tersebut, sejak sore harinya.
Sedangkan yang tiba di Terminal Guntur, menggunakan bis “antar kota dalam provinsi” (AKDP), serta bis “antar kota antar provinsi” (AKAP).
Bahkan banyak pula di antaranya, berdatangan dengan moda angkutan penumpang umum jenis elf.
Sehingga sejak sepekan terakhir, terjadi lonjakan penumpang turun di terminal itu, sekitar 20 persen.
Dibandingkan dari hari-hari biasanya terdapat sekitar 30 ribu penumpang turun.
Selain banyak bermukim di kawasan perkotaan.
Juga terdapat warga yang langsung menuju kampung halamannya di Wilayah Garut Selatan.
Dalam pada itu, sejak sepekan terakhir banyak pula moda angkutan kota atawa angkot, yang dicarter masyarakat untuk berwisata, ungkap Kepala UPTD Terminal Guntur, Tomi.
“Semarak Malam Pergantian Tahun di Garut Telan Puluhan Juta Rupiah”
Liputan investigasi Garut News, antara lain menunjukan.
Semarak malam pergantian tahun di kabupaten ini, diperkirakan menelan biaya mencapai puluhan.
Malahan bisa hingga ratusan juta rupiah.
Biaya sebesar ini, selain ludes terbakar pembelian kembang api maupun mercon.
Juga dipastikan terserap pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak ragam kendaraan bermotor.
Serta antara lain pemenuhan mengonsumsi ragam makanan.
Serta minuman selama begadang semalam suntuk.
Sehingga sejak Jum’at petang, merebak-marak terdengar bunyi terompet, dan hingar-bingar berlalu-lalangnya ragam jenis kendaraan bermotor.
Meski mereka berlalu-lalang sangat mengesankan tanpa tujuan yang jelas.
Juga berlangsungnya pula pembakaran kembang api.
Serta mercon hingga detik tengah malam pergantian tahun 2015-2016.
Fenomena itu pun ………..
Ternyata tak hanya berlangsung di kawasan perkotaan.
Melainkan pula sama, terdapat di pelosok desa.
Dan perkampungan – perkampungan penduduk.
Padahal, masih banyak kaum dhuafa, yang amat sangat memerlukan uluran bantuan dari kalangan dermawan.
Termasuk dari mereka berkelebihan uang.
Yang justru banyak lebih memprioritaskan pembelian kembang api atawa mercon.
Usai pesta pora malam pergantian tahun tersebut, suasana sempat kembali sunyi sepi.
Lantaran terdapat pada sebagian wilayah perkotaan yang diwarnai turunnya hujan rintik.
******