
“Lima Fungsi Tanah, Jalan Rusak Terlumuri Lumpur”
Garutnews ( Sabtu, 07/05 – 2022 ).
Kendati berlalunya Ramadlan 1443 H masih membuncahkan kesedihan kaum Muslimin lantaran berpisah dengan bulan penuh berkah. Namun membuahkan konsistensi masyarakat adat Kampung Dukuh beribadah kepada Allah SWT.
Sebelumnya mereka selama satu bulan penuh menunaikan ibadah puasa dengan niat tulus ikhlas karena Allah, yang kini bisa menjaga konsistensi takwa tersebut. Antara lain dengan semangat tinggi mendatangi masjid setempat guna menunaikan Shalat Jum’at.
Mereka di Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet, 115 kilometer arah selatan dari Pusat Kota Garut. Nampak pula kian bersemangat berjamaah di masjid mendirikan shalat wajib maupun sunah rawatib pada awal waktunya, menyempurnakannya dengan shalat sunah.

Masih senantiasa memiliki kedermawanan meski kondisi sosial ekonominya sangat sederhana, tetapi semakin terasah membelanjakan harta untuk santunan, membayar zakat, infak, dan sedekah. Menjaga sifat kemurahan hati ini hingga di luar Ramadlan.
Meningkatnya pula kegemaran membaca Alquran, guna mengundang rahmat Allah SWT. Sehingga interaksi dengan Kalam Allah ini senantiasa berlanjut sepanjang hayat.
Ramadhan pun dijadikan perisai dari perbuatan maksiat, gibah, dusta, iri, dengki adu domba, menyebar hoax, dan penyakit hati lainnya. Mereka menjaga hati dan perilaku kehidupan agar semakin harmonis.

Amalan yang ditunaikan konsisten itu selama hayat masih dikandung badan, bermodalkan pendidikan selama Ramadhan senantiasa membekas, dan memancar dalam hidup serta kehidupan pada bulan-bulan berikutnya.
“Sehingga tujuan ibadah Ramadhan menjadikan sebagai insan bertakwa terus terpelihara baik,” imbuh Pupuhu Masyarakat Adat Kampung Dukuh, Mama Uluk Lukman kepada Garutnews menjelang Shalat Jum’at (06/05-2022).
“Yang merupakan Shalat Jum’at pada awal Bulan Syawal seusai Ramadlan 1443 H”

“Lima Fungsi Tanah”
Diingatkan, Adat di Kampungnya Islami (Ahlussunnah wal jamaah), sehingga selalu menjaga lima fungsi tanah sebagai tanah tutupan, garapan, larangan, titipan, dan tanah cadangan. Agar kelestarian alam serta kemanfaatannya bisa terjaga serta dirasakan hingga kapan pun.
“Juga guna menyelamatkan kita bersama,” tandasnya.
Bervisikan, ‘Mengembalikan Hutan Alami Dengan Cara Kearifan Lokal’ sedangkan Misinya, ‘Hutan Bukan Warisan Tetapi Titipan Untuk Sumber Daya Kehidupan Kita Bersama’.

“Lembok Leuweungna, Curcor Caina, Tinantu Hurip Rahayatna, Ngarumawat Leuweung Sarua Nyaah Ka Diri Urang Pribadi Yu Atuh Urang Wujudkeun Leuweung Tutupan, Titipan, Garapan, Larangan Sareung Cadangan Pikeun Nyalametkeun Urang Balarea,” ungkap Mama Uluk pula.
Sedangkan keluh-kesah sejak 2016 silam, yang kerap dikemukakan masyarakat adat di antaranya jalan sepanjang sembilan kilometer menjelang memasuki Kampung Dukuh, semakin mendesak bisa segera dibenahi.
Lantaran berkondisi rusak parah juga sangat licin lantaran terlumuri lumpur setiap diguyur hujan.

Padahal digunakan untuk memenuhi kebutuhan transfortasi mobilitas hasil pertanian masyarakat adat, yang masing-masing banyak berprofesi petani, dan buruh tani.
Dengan kondisi jalan seperti sekarang, selain menghambat kelancaran berlalu lintas juga menjadikan mahalnya ongkos angkut barang dan penumpang bagi para pengguna mobil angkutan penumpang dan barang, juga moda angkutan sepeda motor.
Kampung Dukuh Dalam seluas sekitar 10 hektare dihuni sekitar 40 KK dengan 200 penduduk, serta Kampung Dukuh Luar seluas sekitar 12 hektare dengan sekitar 500 penduduk.

Kini ongkos mobil angkutan penumpang umum dari Kampung Dukuh tujuan Kota Garut setiap satu penduduk mencapai ratusan ribu rupiah.
Terutama pada musim liburan Lebaran Idul Fitri, bisa melonjak ongkosnya hingga mencapai yang lebih mahal lagi per orang sekali jalan.
“Belum termasuk ongkos barang,” ungkap pemuka pemuda setempat Yayan Hermawan antara lain menambahkan.

“Telan Korban”
Pada liburan Lebaran kemacetan arus lalulintas nyaris terjadi dimana-mana termasuk di wilayah Selatan Kabupaten Garut. Sehingga menikmati wisata lebaran juga sekaligus menuai lelah luar biasa menyengsarakan, bahkan hingga menelan korban jiwa.
Antara lain ada tujuh orang wisatawan mengalami kecelakaan laut pada lokasi terpisah, Kamis (05/05-2022). Enam berhasil diselamatkan, sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian.
Kecelakaan laut pertama menimpa lima orang rombongan wisata di pantai Cijeruk Indah Cibalong hendak menyeberang Pantai Sancang sekitar pukul 11.30 WIB. Di pertengahan perjalanan mendadak-sontak ombak besar menggulungnya hingga tenggelam.

Kelimanya berhasil ditemukan, dan dievakuasi dalam keadaan selamat usai mengalami kecelakaan tersebut.
Kemudian mendapat perawatan tim medis Puskesmas Maroko. Terdiri Siska (21) warga Kampung Ciharus RT 01/02 Girijaya Cikajang, Ai Nuryani (21) warga Kampung Sukarasa RT/RW 01 Girijaya Cikajang, Wandi Wahyu (23) warga Kampung Ciroyom RT 03/ 02 Barusuda Cigedug, dan Ripan (23) warga Kampung Ciroyom RT 03/02 Barusuda Cigedug.
Malahan nyaris bersamaan, juga menimpa dua wisatawan di seputar Pantai Sayangheulang Mancagahar Pameungpeuk, yang berbatasan dengan Pantai Santolo Pamalayan Cikelet sekitar pukul 12.30 WIB.

Peristiwanya ketika dua wisatawan hendak menyeberang ke Pulau Santolo dengan berjalan kaki melewati lokasi Curugan Santolo. Namun mendadak keduanya terpeleset kemudian tergerus arus laut.
Di antaranya perempuan Risa (21) Warga Garut berhasil diselamatkan. Namun seorang lagi Bayu (21) asal Bandung masih dalam pencarian.

Disusul wisatawan Asal Bandung ditemukan tewas di kolam renang pemandian air panas Puncak Darajat, Kecamatan Pasirwangi, Kamis (05/05-2022.
Korban bernama Enyang (57), warga Kampung Bojong Lendeh, Desa Bojong, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung.

TKP-nya kolam renang Puncak Darajat berukuran panjang 25 meter, lebar 15 meter berkedalaman dua meter, sekitar pukul 14.30 WIB.
Korban pertama kali ditemukan oleh pekerja kolam sebelumnya mendengar informasi pengunjung melihat yang tenggelam kemudian mengeceknya, dan berusaha mengangkat korban dari kolam.

Pemandian air panas Darajat merupakan salahsatu tempat wisata yang ramai dikunjungi dari pelbagai daerah selama libur Lebaran.
*****
Abah John.