Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 22/11 – 2015 ).
Wakil Bupati Garut, dr H. Helmi Budiman menyatakan, selama ini senantiasa memotivasi sekaligus menyampaikan pemahaman perubahan cuaca kerap berlangsung drastis.
Sehingga bisa mewujudkan kesiap-siagaan penduduk Wilayah “Garut Selatan” (Garsela) setiap mengahadapi kondisi siaga bencana.
Lantaran nyaris seluruh wilayah di kabupaten ini, terutama wilayah Garsela paling banyak memiliki kondisi tofografi sangat berpotensi rawan bencana alam, di antaranya tanah longsor, banjir, angin puting beliuang bahkan tsunami.
Kendati demikian, pada rangkaian kunjungan kerja wakil bupati pada sejumlah titik lokasi di Wilayah Garsela, sepanjang Sabtu (21/11-2015), juga mengupayakan terdapatnya pertumbuhan perekonomian di daerah.
Antara lain kini mewujudkan segera tuntasnya pembangunan pasar desa di wilayah Desa/ Kecamatan Cisompet, dan di Cijambe Kecamatan Cikelet.
Sehingga bisa ditargetkan capaian “Laju Pertumbuhan Ekonomi” (LPE) penduduk setempat mencapai lima persen, katanya ketika didesak pertanyaan Garut News, Ahad (22/11-2015).
Helmi Budiman katakan, kedua lokasi pasar desa tersebut berada pada lintasan ruas badan jalan provinsi menghubungkan linglkar Jabar selatan, sehingga dapat dipastikan pula didukung laju pertumbuhan Jabar Selatan. Maka memiliki daya ungkit pada pengembangan perekonomian masyarakat setempat, katanya pula.
Sedangkan mengenai kondisi “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) termasuk LPE Kabupaten Garut hingga akhir 2014, antara lain disikapi dengan upaya kian meningkatkan kehadiran kalangan investor.
Sehingga pertumbuhannya bisa mendukung peningkatan indek pendidikan, indek kesehatan, serta daya beli masyarakat, imbuh dia.
Maka dengan ragam perencanaan selama ini pun terdapat perubahan ke arah yang lebih baik, secara bertahap pula bisa dinikmati hasilnya, beber Wakil Bupati Helmi Budiman.
“Melorot 0,14 Digit”
Dalam pada itu, kondisi LPE 2014 Kabupaten Garut berkondisi 4,81 atawa melorot 0,14 digit dibandingkan LPE 2011 bisa bertengger pada 4,95.
Sebelumnya LPE 2012 berkondisi 4,07 serta LPE 2013 bertengger pada 4,76.
Kemudian lima tahun terakhir atawa sejak rentang waktu akhir 2010 hingga akhir 2014, kondisi IPM Kabupaten Garut hanya mengalami peningkatan dua digit. Dari 60,23 menjadi 62,23.
Sedangkan IPM 2013 bertengger pada 61,67 kemudian meningkat 0,56 digit pada 2014 dengan IPM 62,23 namun justru menjadikan kabupaten ini ada pada peringkat ke-26 dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya IPM 2011 berkondisi 60,55 serta pada 2012 bertengger dengan IPM 61,04 sebagaimana diungkapkan Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS kabupaten setempat, Ganjar.
Kepada Garut News di ruang kerjanya katakan, “Angka Harapan Hidup” (AHH) maupun indek kesehatan Kabupaten Garut 2014 berkondisi 70,49 meningkat 0,02 digit dibandingkan 2013 dengan AHH 70,47.
Kemudian “Mean Year of Schooling” (MYS) atawa rata-rata lama sekolah (indek pendidikan) 2014 Garut 6,83 atawa meningkat 0,03 digit dibandingkan MYS 2013 berkondisi 6,80.
Disusul pengeluaran maupun daya beli 2014 berkondisi 6,372 atau meningkat 0,017 dibandingkan tahun sebelumnya 6,355.
Selanjutnya “Expected Year of Schooling” (EYS) maupun harapan lama sekolah 2014 berkondisi 11,62 tahun meningkat 0,45 digit dibandingkan 2013 berkondisi 11,17 tahun.
*******
