“RTRW Mendesak Segera Direvisi Kembali, Usut Tuntas dan Menyeluruh Perusak Lingkungan”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 13/10 – 2016 ).
Wakil Bupati Garut dr H. Helmi Budiman menyatakan, sangat apresiasi positip juga penghargaan yang tinggi terhadap pembangunan “Sekolah Luar Biasa” (SLB) Disabilitas “Dharma Karyadhika – 16” di Kampung Babakan Baru RT.04/09 Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul.
Lantaran pembangunan sarana pendidikan di atas tanah hibah dari Pemkab setempat, seluas sekitar 4.200 m2 (300 tumbak) dengan luas bangunan 860 m2 tersebut. Bisa diwujudkan dari sumbangsih maupun kepedulian Keluarga Besar Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham.
Sehingga bisa dipastikan dapat memenuhi kebutuhan mendesak para anak didik yang terdampak amuk Sungai Cimanuk, imbuh Helmi Budiman seusai mendampingi penandatanganan prasasti SLB itu oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, Kamis (13/10-2016).
Disampaikan pula terimakasih kepada seluruh Keluarga Besar Kemenkumham atas kepedulian kemanusiaannya, berperan serta membantu masyarakat korban terdampak banjir Sungai Cimanuk.
Menyusul terjadinya bencana banjir bandang, Wakil Bupati juga menegaskan, mendesak segera dilakukannya kembali revisi “Rencana Tata Ruang Wilayah” (RTRW) Kabupaten Garut yang bebasiskan mitigasi, agar peristiwa serupa tak terjadi lagi dikemudian hari.
Sebelumnya revisi RTRW Kabupaten Garut disampaikan kepada “Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional” (BKPRN) pada Selasa (20/09-2019) siang, kemudian pada menjelang tengah malamnya terjadi bencana amuk Sungai Cimanuk.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kepada Garut News mengemukakan pula, kegiatan reboisasi selama ini pun perlu dievaluasi kembali bahkan jika perlu diaudit.
Termasuk benar-benar bisa diusut tuntasnya secara menyeluruh para pelaku yang terindikasi kerap melakukan penebangan pohon, dan alih fungsi lahan.
“Penegakan hukum harus benar-benar dilakukan terhadap siapapun yang merusak lingkungan, terutama perusak lingkungan pada kawasan hulu DAS Cimanuk,” tegas Deddy Mizwar.
Menteri Yasonna H. Laoly ketika membuka Jambore Narapidana untuk Kemanusiaan di Lapangan Merdeka Garut, antara lain katakan helatan yang bakal dijadikan agenda nasional ini, menunjukan seluruh warga binaan memiliki kepedulian kemanusiaan, dan kemandirian.
Selain itu, sebagai wahana pembibitan pimpinan berkreativitas meski masih berada dalam kebebasan yang masih dibatasi, namun mereka tak terpisahkan dari bangsa lainnya. Mereka pun warga masyarakat yang bermartabat walaupun berada di tempat terbatas, tetapi kreativitasnya tak terbatas.
Lembaga pemasyarakatan maupun Rutan tak berkonsepkan penghukuman, melainkan rehabilitasi maupun reintegrasi sosial, katanya.
Sebanyak 390 peserta jambore berasal dari 39 Lapas/Rutan (UPT) Se Jawa, Lampung, dan Riau berlangsung hingga 14 Oktoiber 2016, dengan ragam kegiatan bhakti sosial kemanusiaan, termasuk di antaranya pemberian bantuan 7.000 bibit pohon mahoni, dan trambesi. Penyelenggaraan jambore narapidana, berhasil mendapatkan Rekord MURI, berpeserta terbanyak.
Dirjen Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan HAM RI, I Wayan K Dusak kepada Garut News menyatakan, bencana banjir bandang Sungai Cimanuk patut pula dimaknai sebagai peringatan.
“Tuhan memberikan hikmah atas peristiwa bencana yang terjadi dimanapun,” ujarnya.
******
