Garut News ( Senin, 09/06 – 2014 ).
Wakil Bupati Helmi Budiman mengemukakan, membangun masjid itu selain bukti ketaqwaan atawa keimanan pada Allah SWT.
Juga sejalan termasuk salah-satu bagian visi dan misi Pemkab Garut, yang diimplementasikan pada “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah” (RPJMD) 2014-2019.
Bahkan membangun masjid, terdapat hubungannya dengan membangun negara, lantaran membangun mental, serta moralitas anak bangsa yang baik dan terpuji.
Demikian dikemukakan wakil bupati ketika meresmikan tuntasnya pembangunan Masjid dan Madrasah Miftahul Faizin di Kampung Toblong Kulon RW. 01 Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi, Senin (09/06-2014).
Namun diingatkan Helmi Budiman, membangun simbol fisik itu masih mudah, justru yang sulit membangun perilaku, keimanan, dan ketaqwaan, memerlukan waktu lama.
Termasuk sulit juga perlunya membangun mental masyarakat sekitar masjid, tandasnya.
Antara lain dicontohkan Helmi Budiman, perilaku tak Islami di antaranya membuang sampah sembarangan, atawa tak menjaga kebersihan.
Ternyata membersihkan Garut dari beragam jenis tumpukan sampah tersebut, memerlukan biaya mahal, berkisar Rp6 miliar hingga Rp12 miliar.
Bahkan dari tumpukan sampah serta perilaku memerkecil saluran sungai kemudian dijadikan lokasi rumah, selama ini kerap menjadi penyebab terjadinya banjir.
Malahan perambahan, dan penggundulan hutan pun, juga dinilai perilaku tak Islami, lantaran Islam tak mengajarkan merusak alam.
Karena itu, sangat mendukung upaya dilakukan para ulama dan kiayi selama ini, mendidik masyarakat Islami.
Sejalan pula dengan visi dan misi Pemkab Garut, di antaranya program mengaji bagi anak-anak didampingi orang tuanya masing-masing.
Termasuk selama melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan, diwajibkan setiap sekolah menyelenggarakan pesantren kilat.
Pembangunan masjid di Kampung Toblong tersebut, menghabiskan dana sebesar Rp402.437.000, tak termasuk biaya konsumsi serta swadaya tenaga kerja masyarakat.
Bersumber bantuan Bulan Sabit Merah melalui Ust. Ahab Syihabuddin yang juga anggota DPRD Garut, sebesar Rp205 juta.
Sedangkan pemenuhan kebutuhan biaya Rp197.437.000 berasal dari swadaya masyatrakat.
Kemudian pembangunan madrasah, antara lain memanfaatkan bahan bangunan bekas masjid lama, serta biaya Rp70.475.000,- tak termasuk genteng serta sebagian kayunya.
Wakil Bupati Garut siap membantu biaya pemagaran, karena tanpa diusulkan pun Pemkab menyiapkan bantuan perbaikan masjid.
Ust. Ahab Syihabudin juga mengingatkan, masjid sarana membangun umat maupun masyarakat.
Dibangun dengan dasar-dasar ketaqwaan, sehingga diharapkan dari Masjid Miftahul Faizin ini, bisa mewujudkan para calon pemimpin bangsa berakhlaq mulia.
Termasuk bisa mewujudkan para calon pemimpin di masa mendatang, imbuhnya antara lain menyerukan.
Camat Pasirwangi, Andi Sutardi mengharapkan pula masjid ini bisa dimakmurkan, serta dipelihara sebaik mungkin.
Bersanitasi baik dan bersih, ungkapnya.
Dia juga mengharapkan agar “dana bagi hasil” (DBH) Geothermal Darajat tak dibagi rata seluruh kabupaten, melainkan Kecamatan Pasirwangi bisa lebih diprioritaskan.
Dikemukakan, kondisi lintasan ruas badan Jalan Pasirwangi setiap Sabtu dan Ahad kerap mengalami kemacetan arus lalu lintas.
*******
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.
