“Tunjang Penguatan Peningkatan IPM 2020”
Garut News ( Senin, 02/03 – 2020 ).
Wakil Bupati Garut, dr H. Helmi Budiman menginstruksikan jajaran Dinas Pendidikan kabupaten setempat beserta seluruh penyelenggara lembaga pendidikan agar bekerja keras secara maksimal mengupayakan peningkatan indeks pendidikan.
“Sehingga peningkatannya bisa dijadikan penguatan peningkatan ‘Indeks Pembangunan Manusia’ (IPM) 2020 ini,” tandas Helmi Budiman pada rangkaian kunjungan kerjanya di Kampus SMPN 1 dan SMPN 2 Garut, Senin (02/03-2020).
Lantaran capaian ‘Harapan Lama Sekolah’ (HLS) 2019 (11,82 tahun) atau hanya meningkat 0,02 tahun dibandingkan HLS 2018 (11,80).
Kemudian ‘Rata-Rata Lama Sekolah’ (RLS) juga hanya meningkat 0,01 tahun dari RLS 2018 (7,50 tahun) menjadi 7,51 tahun pada 2019, sangat perlu mendapatkan perhatian serius.
Terutama bagi para praktisi pendidikan sebagai pemangku kewajiban dengan dukungan nyata dari seluruh elemen dan komponen masyarakat, sebab para orangtua dan masyarakat pun memiliki potensi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.
Di Kampus kedua SMPN tersebut, Helmi Budiman antara lain didampingi Kepala Dinas Pendidikan Drs H. Totong, M.Pd beserta Kepala Sekolah kedua lembaga pendidikan formal ini, antara lain menyaksikan ragam kesiapan penyelenggaraan UNBK.
Selain itu pula mengevaluasi pelbagai kesiapan sarana-prasarana pendukungnya, serta kelengkapan fasilitas sekolah sebagai penunjang proses kegiatan belajar mengajar untuk setiap seluruh peserta didik.
Menyusul meski capaian ‘Indeks Pembangunan Manusia’ (IPM) Kabupaten Garut mengalami peningkatan 0,80 dari 65,42 pada 2018 silam, menjadi 66,22 (2019). Namun masih bertengger di peringkat ketiga terbawah Jabar.
Lantaran dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, IPM Kabupaten Garut 2019 (66,22) tersebut. Hanya mengungguli IPM Kabupaten Tasikmalaya (65,42) di peringkat kedua terbawah, dan IPM Kabupaten Cianjur (65,38) peringkat pertama paling bawah.
Capaian IPM peringkat ketiga terbawah juga disandang Kabupaten Garut pada 2018 silam (65,42), dan IPM peringkat keduanya masih Kabupaten Tasikmalaya (65,00), serta capaian IPM peringkat pertama paling bawah masih pulka diraih Kabupaten Cianjur (64,62).
Maka masih bertenggernya pada peringkat ketiga itu, menunjukan tidak adanya akselerasi atau percepatan capaian IPM di Kabupaten Garut.
Sedangkan capaian IPM 2019 peringkat pertama dari 27 kabupaten/kota di Jabar diraih Kota Bandung (81,62), disusul Kota Bekasi (81,59), dan capaian IPM Kota Depok (80,82), capaian IPM Kota Tasikmalaya pun terbilang tinggi (72,84).
“Pertumbuhan IPM Garut 2019 Melorot 0,17 Persen”
Dalam pada itu, pertumbuhan IPM Kabupaten Garut 2019 (1,22 persen) atau melorot 0,17 persen dibandingkan 2018 silam (1,39 persen) sehingga tidak memiliki akselerasi atau percepatan, meski angka pertumbuhan tersebut bertengger pada peringkat ke-4 di Provinsi Jawa Barat.
Sumber BPS kabupaten setempat yang dihimpun Garut News, menunjukan capaian IPM Garut 2019 (66,22) maupun meningkat 0,80 dibandingkan capaian IPM pada 2018 silam 65,42.
‘Usia Harapan Hidup’ (UHH) penduduk Kabupaten Garut 2019 mencapai 71,22 tahun atau meningkat 0,19 tahun dibandingkan UHH 2018 silam (71,03 tahun).
Sedangkan HLS 2019 (11,82 tahun) atau hanya meningkat 0,02 tahun dibandingkan HLS 2018 (11,80).
RLS pun hanya meningkat 0,01 tahun dari RLS 2018 (7,50 tahun) menjadi 7,51 tahun pada 2019.
Kemudian pengeluaran per Kapita penduduk Kabupaten Garut meningkat Rp502.000,- dari Rp7.597.000 pada 2018 silam menjadi Rp8.099.000 tahun 2019.
Pertumbuhan IPM 2019 peringkat pertama Jabar diraih Karawang (1,39 persen), disusul peringkat ke-2 Bogor (1,38 persen), peringkat ke-3 Sukabumi (1,25 persen), dan peringkat ke-4 Kabupaten Garut (1,22 persen).
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.