Wabup Garut Ingatkan Malaria Sakitnya Luar Biasa

Wabup Garut Ingatkan Malaria Sakitnya Luar Biasa

839
0
SHARE
Helmi Budiman : Wujudkan Garut Bebas Malaria.

 

Diperlukan kesepakatan upaya pencegahan, penanggulangan, serta komitmen dukungan juga konsistensinya.

“Menghilangkan Produktivitas, Bahkan Sering Kambuh, dan Bisa Sebabkan Kematian”

Garut News ( Rabu, 31/07 – 2019 ).

Wakil Bupati Garut dr H. Helmi Budiman mengingatkan, serangan malaria itu sakitnya luar biasa. Tubuh menjadi menggigil panas dingin, sekujur badan terasa ngilu, sehingga menghilangkan produktivitas. Bahkan sering kambuh, dan bisa menyebabkan kematian.

Sejak tiga tahun terakhir tak ada kasus penyakit tersebut di kabupaten setempat, sehingga harus kita syukuri bersama.

“Namun syukur yang lebih besar lagi, senantiasa berupaya melakukan beragam tindakan agar pada tahun-tahun berikutnya juga tidak ada kasus malaria,” imbuh Helmi Budiman ketika membuka pertemuan program pencegahan dan Pengendalian Malaria Menuju Eliminasi Malaria di Kabupaten Garut.

Ilustrasi. Sakit Malaria Nyaris Sama Dengan Malarindu.

“Kita harus mendapat sertivikat Kabupaten Garut tidak ada malaria,” tandasnya pada pertemuan dengan 40 peserta terdiri Camat, Kepala Puskesmas, Petugas Kesehatan, dan Instansi Teknis Terkait di ruang rapat Wakil Bupati, Rabu (31/07-2019).

Dikemukakan, penularan parasit malaria layak diberi perhatian bahkan harus selalu diwaspadai dengan beberapa langkah pencegahan serta penanggulangannya, menyusul pada 2016 ada 20 kasus malaria, dan 2017 terdapat 18 kasus. “Namun merupakan kasus kiriman maupun import,” katanya.

Terutama di wilayah Selatan Garut harus diwaspadai dengan kerja keras para Kepala Puskesmas, Camat, Kepala Desa hingga para Ketua RT dan RW antara lain mengawasi mobilitas penduduk yang masuk dari luar Pulau Jawa, maupun ke luar Pulau Jawa.

Selanjutnya berupaya bisa menemukan setiap penderita malaria untuk segera diobati secara standar, peningkatan kualitas kapasitas 3.000 Petugas Kesehatan berstatus PNS/ASN dan non PNS.

Kemudian mendistribusikan kelambu, pengendalian vektor malaria, pemberdayaan masyarakat termasuk setiap Juru Malaria yang masing-masing menangani satu hingga tiga desa.

Selanjutnya pula ditunjang sistem aplikasi pelaporan yang efektif dan masif, serta kegiatan monitoring serta evaluasi secara berkala juga berkelanjutan.

Teknisi Malaria WHO RI, Rita Juliawaty, SKM, M.Si kepada Garut News antara lain mengakui, kondisi berawa air payau maupun lamun pada sepanjang pantai merupakan endemis penularan parasit dari gigitan nyamuk malaria.

Sehingga diperlukan penyelenggaraan program pencegahan dan Pengendalian Malaria Menuju Eliminasi Malaria di kabupaten ini.

Maka diperlukan pula kesepakatan upaya pencegahan, penanggulangan, serta komitmen dukungan yang juga konsistensinya.

Sedangkan endemis malaria di Kabupaten Garut, di antaranya wilayah Kecamatan Caringin, Mekarmukti, Pameungpeuk, serta Kecamatan Cibalong.

*******

Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY