Garut News ( Rabu, 15/10 – 2014 ).

Kepolisian mesti lebih serius menangani geng pengendara sepeda motor yang sering bertindak brutal di berbagai kota.
Tak hanya menangkap anggota geng motor yang telah berbuat kriminal, polisi sebaiknya juga mencegah aksi mereka sejak awal.
Masyarakat harus dilindungi dari ancaman kejahatan geng motor yang semakin mencemaskan.
Penangkapan anggota geng motor di Bekasi, Yogyakarta, Makassar, dan sejumlah kota lain merupakan langkah bagus.

Hanya, kepolisian mesti memastikan mereka dijatuhi hukuman setimpal oleh pengadilan. Tak cukup dijerat dengan delik mengganggu ketertiban, mereka harus dikenai tuduhan yang lebih, seperti penganiayaan, perampokan, bahkan pembunuhan.
Bagaimanapun, ulah mereka amat meresahkan. Di Makassar, geng motor sering beraksi menggunakan panah dan melukai kelompok lain yang mereka musuhi.
Dalam beberapa bulan terakhir saja, setidaknya empat orang tewas akibat kebrutalan geng motor di kota itu.

Di Yogyakarta, geng motor juga merajalela. Mereka kerap berkendara beriringan di jalanan bersenjatakan pedang.
Adapun geng motor di Bekasi sering mengincar sepeda motor milik buruh pabrik yang pulang dinihari.
Kepolisian semestinya sudah memetakan geng motor yang marak di banyak kota. Ada yang membentuk kelompok sesuai dengan model atau merek sepeda motor, ada pula yang berkumpul berdasarkan hobi, misalnya balapan liar.
Banyak di antara kelompok-kelompok ini yang sekadar berulah tak wajar di jalanan. Tapi di antara mereka ada pula yang mulai berbuat kriminal.
Penertiban bisa dilakukan terhadap hal yang sepele, seperti sirene dan lampu ala polisi yang kerap dipakai geng motor.
Polisi seharusnya merazianya. Dengan atribut khusus dan peralatan mirip polisi, kelompok pengendara sepeda motor ini sering berbuat onar di jalanan.
Mereka juga kerap menyalip dan menyerobot jalan seenaknya.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, kepolisian bisa pula memperbanyak kamera closed circuit television di berbagai sudut kota.
Piranti ini akan memudahkan polisi memantau ulah geng motor. Alangkah baiknya jika pemerintah daerah bisa menggelar balapan motor untuk meredam keinginan mereka berulah di jalanan.
Penting pula memperbanyak patroli pada malam hingga dinihari, terutama di kota-kota seperti Jakarta dan sekitarnya yang tidak pernah sepi dari aktivitas.
Adanya patroli akan memberikan rasa aman bagi karyawan pengendara motor yang pulang malam.
Berbagai langkah itu perlu dilakukan demi menekan jumlah korban kebrutalan geng motor. Ulah mereka tak akan sebrutal sekarang apabila polisi sejak awal mengawasi dan sering merazia kelompok yang sering ugal-ugalan di jalanan ini.
Tahun lalu, korban tewas akibat kekerasan yang dilakukan geng motor dan korban balapan liar mencapai 68 orang.
Jika kepolisian tidak sungguh-sungguh menangani masalah geng motor, bukan tidak mungkin angka korban tahun ini akan melampaui tahun lalu.
******
Opini/Tempo.co