Garut News ( Kamis, 26/02 – 2015 ).
Meski Kabupaten Garut memiliki potensi penghasil ikan cukup besar, namun tingkat konsumsi ikan penduduknya hingga kini masih rendah.
Kepala Disnakkanla kabupaten setempat Indriana Soemarto, mengakui hingga kini tingkat konsumsi ikan penduduknya berkisar 23 kilogram per kapita per tahun.
Sehingga masih di bawah tingkat konsumsi ikan rata-rata penduduk Jawa Barat, mencapai sekitar 24 kg lebih per kapita per tahun.
Apalagi dibandingkan tingkat konsumsi ikan rata-rata penduduk secara nasional, mencapai sekitar 28-30 kg per kapita per tahun, maka tingkat konsumsi penduduk Garut masih jauh di bawah, katanya, Kamis (26/02-2015).
Dikemukakan, kebutuhan penduduk Garut terhadap ikan belum mampu dicukupi dari hasil produksi perikanan. Pemenuhannya lebih banyak dipasok dari luar daerah.
Hingga akhir 2014, total luas areal perikanan di Garut tercatat mencapai 11.721,16 hektare. Terdiri areal budidaya 3.327,84 hektare, minapadi (8.102,50 ha), tambak (27,58 ha), dan areal penangkapan situ/rawa (263,70 ha).
Juga terdapat areal penangkapan di perairan sungai sepanjang sekitar 1.290,29 kilometer.
Total ikan diproduksi selama 2014 mencapai sekitar 54.853,34 ton. Berupa jenis ikan nilem, tawes, sepat, tambakang, mujair, bawal T, udang galah, grass cup, ikan hias, mas, nila, udang varame, lele, serta gurame.
Sedangkan produksi ikan hasil penangkapan dari perairan pantai selatan Garut memiliki bentangan pantai sepanjang 83 kilometer tersebut, hingga kini masih terbilang rendah.
Terutama lantaran terkendala sarana prasarana penangkapan ikan tak memadai, diperparah kondisi cuaca buruk.
Selama 2014, produksi ikan melimpah hanya terjadi selama dua dua bulan,
September 26.676,32 ton dan Oktober 36.775,80 ton.
Bulan-bulan lainnya hanya berkisar 2-8 ton. Per Januari 2015, total produksi ikan laut beragam jenis dari lima Pangkalan Pendaratan Ikan sepanjang pantai selatan Garut tercatat hanya mencapai sekitar 2.633,6 ton, katanya pula.
********
Noel, Jdh.
