Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 12/06 – 2016 ).
Banyak kalangan pemuda di kawasan kota Garut terpaksa dilarikan ke rumah sakit menjalani perawatan lantaran mengeluhkan gejala mual, dan pusing berat seusai menenggak minuman keras (miras) oplosan.
Bahkan seorang di antaranya tewas mengenaskan sebab berkondisinya sangat kritis. Mereka diduga keracunan miras oplosan.
Peristiwa tersebut, ternyata terjadi sehari menjelang Puasa Ramadlan 1437 H/2016 ini, atawa Sabtu (04/06-2016) malam.
Peristiwanya semula tak terungkap ke permukaan karena pihak keluarga dan pasien memilih tutup mulut sebab takut juga malu atas kejadian menimpa anggota keluarga. Seperti dikemukakan salah seorang pelaku penenggak miras oplosan berinisial Aj, penduduk Kelurahan Lebakjaya Karangpawitan.
Dikatakan, skandal ini sengaja ditutup-tutupi pihak keluarga supaya tak terendus aparat penegak hukum maupun pers.
“Takut kalau sampai ketahuan polisi, dan malu diberitakan. Saya juga menyesal (minum miras),” ungkap Aj terbata-bata, Ahad (12/06-2016).
Pria 19 tahun tersebut, mengaku pula kondisi kesehatannya masih belum pulih. Hingga kini, penglihatan masih kabur dan pita suara terganggu berakibat tak begitu lancar berbicara.
Sebelum dirawat pada rumah sakit di Bandung, dia sempat menjalani perawatan di sakit swasta Garut selama empat hari.
“Di Garut tak ada yang sanggup. Tetapi Alhamdulillah saya masih tertolong. Meski mata belum bisa melihat jelas, dan bicara juga belum lancar,” katanya.
Aj kemukakan, peristwa bermula ketika pada Sabtu malam itu bersama sekitar sepuluh teman berkumpul di suatu tempat di kawasan Garut Kota. Mereka sepakat patungan membeli miras merek tertentu. Miras tersebut dicampur lagi cairan alkohol berkadar 70 persen, serta tablet obat tertentu.
Usai bersama-sama mengonsumsi miras oplosan, mereka pulang ke masing-masing rumah. Namun sebagian di antara mereka tak langsung pulang melainkan kembali membeli miras, dan kembali pesta mabuk-mabukan.
Seusai menenggak miras oplosan itu, satu per satu merasakan kelainan tubuhnya. Perut mual, kepala pusing, dan mata terasa gelap. Sehingga beberapa di antaranya dilarikan ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan lain, dan ainnya dirawat di rumah.
“Waktu itu saya sendiri langsung pulang ke rumah karena tak kuat. Lalu dibawa ibu saya ke rumah sakit. Tetapi ada satu teman saya meninggal karena kondisinya parah. Dia memang paling banyak minum,” ungkap Aj.
Mengenai keberadaan miras di Garut, Aj menyatakan masih gampang didapat. Dia bahkan menyebutkan, ribuan botol miras dihancurkan di depan kantor Bupati Garut itu hanya sebagian kecil yang beredar.
*******
( nz, jdh ).