“Tiga Peraih Juara Dunia Meski Sangat Dibanggakan Pemkab Garut, Namun Hanya Diberi Sertifikat Penghargaan”
Garut News ( Selasa, 17/02 – 2015 ).

Keberhasilan meraih gelar juara dunia bidang olahraga pencak silat, ternyata tak menjamin ketiga pesilat asal Garut itu, bisa mendapat perhatian lebih dari Pemkab setempat.
Mereka hanya menerima sertifikat penghargaan. Padahal Wakil Bupati Helmi Budiman pada helatan hari jadi ke-202 Garut di gedung DPRD, Senin (16/02-2015), membanggakannya sebagai keberhasilan Garut, katanya.

Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok mengharumkan nama bangsa lantaran berhasil meraih gelar juara dunia pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2015 ke-16 di Phuket Thailand baru-baru ini.
Tetapi hingga kini, kerja keras mereka hanya diapresiasi selembar piagam penghargaan dari Pemkab setempat.
Sedangkan pembinaan terkait kelanjutan masa depan mereka tak ada perhatian sama sekali. Begitupun padepokan pencak silat tempat mereka berasal, juga tak mendapatkan perhatian.

Seharusnya bupati memerhatikan nasib masa depan ketiga atlet silat dunia ini. Nyatanya, tak seperak pun “kadeudeuh” atawa uang pembinaan mereka terima hingga kini.
“Perhatian Pemkab Garut sangat kurang,” ungkap Ketua Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Garut, Taufik Mahmud, Senin (16/02-2015).
Dia pun, mengaku heran minimnya perhatian pemerintah terhadap atlet mengharumkan nama daerahnya, bahkan nama Indonesia di tingkat internasional tersebut.
Menurutnya, hal itu kontras dengan daerah lain sangat menaruh perhatian khusus terhadap atlet daerah berprestasi tinggi maupun terhadap perguruannya, apalagi sangat mengharumkan nama baik daerahnya.
Kendati ketiga atlet binaannya ini, lanjut Taufik, tetap berjuang membela nama Garut sejak pembinaan tingkat regional hingga nasional.
Selain itu, banyak iming-iming dari daerah lain agar berpindah membela atas nama daerah mereka.
Nunu Nugraha menyatakan, hingga kini dirinya belum pernah menerima perhatian khusus dari Pemkab Garut, apalagi menyangkut masa depannya.
Bahkan dia mengaku hingga kini pula masih belum memiliki pekerjaan tetap. Sedangkan dua rekan sesama atlet lainnya masih mengikuti kuliah pada salah satu universitas di Garut.
Sejak menjuarai tingkat dunia, belum sepeser pun terdapat perhatian dari bupati, terutama menyangkut anggaran pembinaan.
Apalagi terhadap padepokan yang melatih dan membina kita selama ini, ungkapnya.
Taufik maupun Nunu berharap, ke depan ada perhatian dari Pemkab terhadap putra daerah berprestasi, agar ada kepastian kelanjutan pembinaan serta nasib masa depan kehidupannya.
*******
Noel, jdh.