Terjangan Ulat Grayak Garut Terluas di Jabar

0
37 views
Ilustrasi. Anak Usia Sekolah Berjualan Jagung Rebus.
Ilustrasi.

“Telan Kerugian Petani Rp7.605.237.500”

Garut News ( Selasa, 04/02 – 2020 ).

Sporadisnya hama ulat grayak (Spodoptera Frugiperda) menerjang tanaman jagung di wilayah Kabupaten Garut sejak lebih sebulan terakhir semakin meluas.

Dinas Pertanian (Distan) kabupaten setempat pun mencatat, hingga 31 September 2019, luas tanaman jagung diterjang hama ulat tersebut mencapai sekitar 1.150 hektare tersebar pada 30 dari 42 kecamatan. Ada seluas 6.195 hektare lahan tanaman jagung lainnya berkondisi terancam.

Kepala Distan Garut Beni Yoga didampingi Kabid Tanaman Pangan, Dati Widyati katakan prosentase serangan ini terhadap komoditas tanaman jagung mencapai sebesar 3,39% dari luas standing crop, atau tanaman masih ada di lahannya 33.936 hektare.

Kerugian ekonomi dialami petani akibat serangan tersebut mencapai mencapai Rp7.605.237.500.

“Hitungannya, dari total tanaman terserang 1.150 hektare dikalikan 25 % kerusakan intensitas ringan maka kerusakannya 287,50 hektare. Dengan asumsi harga pipilan jagung kering Rp3.500 per kilogram, jumlah tanaman rusak 287,50 hektare dikalikan Rp3.500 maka total kerugian mencapai Rp7.605.237.500,” ungkapnya didampingi Kepala Seksi Serelia Endang Junaedi, Senin (03/02-2020).

Merajalelanya serangan terhadap tanaman jagung di Garut menjadi perhatian Pemprov Jawa Barat. Lantaran Garut mendapatkan serangan terluas di Jawa Barat dibandingkan 17 kabupaten lainnya juga mendapatkan serangan.

Karena itu, mengantisipasi ancaman serangan hama ulat grayak semakin meluas, dan parah, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar melalui Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura bekerja sama Distan Garut serta stake holders terkait mencanangkan Gerakan Pengendalian Hama Spodoptera Frugiperda pada Tanaman Jagung, di Kampung Cihanjuang, dan Kampung Daulat Pangeureunan Balubur Limbangan, Kamis (30/01-2020) lalu.

Kegiatan tersebut diharapkan bisa ditindaklanjuti masyarakat tani untuk terus berupaya bersama-sama melakukan tindakan preventif, dan responsif terhadap perkembangan serangan. Agar tingkat kehilangan hasil ditimbulkannya dapat ditekan seminimal mungkin.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Hendy Jatnika, di Jabar menyebutkan, hingga kini, menyerang tanaman jagung pada 17 kabupaten dengan luas serangan hingga Januari 2020 mencapai 1.237 hektare, dengan Garut terluas diterjang serangan.

Di Kabupaten Garut, kata Staf Ahli Kementerian Pertanian RI Firdaus Hasan, ada empat Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kini memiliki aplikasi modern mengatasi hama ulat grayak. Yakni di Bungbulang, Banjarwangi, Karangpawitan, dan Balubur Limbangan.

“Semua BPP akan dilengkapi aplikasi di android untuk mengendalikan hama,” katanya.

*******

Abisyamil, JDH/Fotografer : John Doddy Hidayat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here