“Akibat Makin Parahnya Degradasi Lingkungan”
Garut News ( Ahad, 26/11 – 2017 ).

Penduduk Kampung Paniis Desa Sukamanah Malangbong Garut, Jawa Barat, Deni (42) katakan terjangan banjir dan luapan lumpur tanah longsor, Rabu (22/11-2017) petang, jauh lebih parah dibandingkan bencana serupa pada 1992 silam.
“Lantaran semakin parahnya degradasi kondisi lingkungan hutan di pegunungan”

Luapan banjir pertama pada 1992, sebagian besar hanya berdampak menggenagi sawah beserta kolam milik penduduk.
Sedangkan intensitas banjir bandang disertai terjangan lumpur menjelang akhir 2017 ini, berdampak meluas.
Antara lain memorak-porandakan ratusan hektare sawah, ungkapnya Ahad (26/11-2017).

Selain itu juga merusakan 149 rumah warga, jaringan irigasi, serta fasilitas umum lainnya bertotal kerugian mencapai sedikitnya Rp5,5 miliar.
Sumber lainnya mengemukakan, terjadinya peningkatan intensitas bencana yang berdampak semakin meluas tersebut, diduga kuat akibat kian parahnya degradasi lingkungan.

Terutama kerusakan hutan seputar Gunung Cakrabuana maupun Pasirmalang, yang selama ini dikenal dengan sebutan Gunung Batu.
Camat Malangbong, Teten Sundara menyatakan pula bencana ini pun diduga kuat akibat hujan sangat lebat menggerus gunung berkondisi gundul lantaran ulah maupun perilaku manusia, yang sebelumnya kerap melakukan aktivitas perambahan hutan.

Banjir bandang dan longsoran di antaranya pula menyebabkan terputus totalnya lintasan jalan penghubung Kampung Muncang Gajah dengan Kampung Gado Gempol di Desa Campaka.
Sehingga masyarakat dari kedua kampung sangat sulit untuk bisa saling berhubungan, bahkan nyaris terisolir.

Kemudian yang terancam mencapai 464 KK atau 1.600 penduduk, serta fasilitas umum lainnya.
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.