
“Ponpes Modern Digital Yadul ‘Ulya Wujudkan ‘Unicorn’ Berbasis Pesantren”
Garut News ( Kamis, 21/02 – 2019 ).
Komunitas Wiraswasta “Tangan Di Atas” (TDA) berkolaborasi dengan Ponpes Modern Digital Yadul ‘Ulya Panawuan Garut ‘membedah’ tuntas visi yang harus dimiliki setiap ‘Usaha Mikro, Kecil dan Menengah’ (UMKM) dengan menghadirkan nara sumber pemilik website resep bunda, Ruliyanto Pribadi.
Pada ‘workshop’ sehari penuh, Kamis (21/02-2019), di Ponpes Yadul ‘Ulya tersebut, diikuti 30 peserta dari beragam jenis pelaku usaha juga kalangan santri setempat, termasuk membahas formula membangun bisnis UMKM sejak dari nol.

“Hingga secara ‘step by step’ bisa mengembangkan usaha produk berkualitas agar bisa berdaya saing menembus pangsa pasar yang potensial,” ungkap Pimpinan Ponpes itu, Angga Tirta juga dari Komunitas Wirausaha TDA.
Dikatakan, jalinan kolaborasi ini lantaran Ponpes Yadul ‘Ulya mengaplikasikan ‘unicorn’ yang berbasis pesantren dengan mengalolasikan areal seluas satu hektare untuk pengembangan usaha agrobisbis pesantren.

Divariasikan dengan tanaman padi, umbi madu, sayur mayur, dan usaha peternakan, juga tanaman keras yang berfungsi konservasi di antaranya vegetasi bambu.
Unicorn berbasis pesantren ini, optimis bisa diwujudkan pengembangannya sebagai startup baru yang menghimpun seratus pesantren di Kabupaten Garut.

Sehingga dari upaya proses total pembebasan tanah mencapai 1,1 hektare, diproyeksikan pada akhir tahun ini atau 2020 mendatang Ponpes Modern Digital Yadul ‘Ulya bisa mandiri dengan bisnis agro dan peternakan, imbuh Angga Tirta.
Ruliyanto Pribadi kepada Garut News mengemukakan pula, diperlukannya visi bagi setiap UMKM tersebut agar masing – masing bisa mendefinisikan produk unggulan bagi perusahaannya.

Kemudian diaplikasikan melalui misi perusahaan sebagai formula pengembangan usaha dapat berdaya saing, yang setiap tahun dievaluasi untuk menentukan rencana kerja dan target perusahaan.
Sedangkan kendala yang dominan dihadapi UMKM selama ini, berupa masalah pemasaran sehingga patut disikapi dengan menerapkan hasil analisa, yang dituangkan dalam konsep produk, selera pasar, dan ‘trend’ pasar.

Sekaligus ada keberanian membangun ‘brand image’ merk produk, ungkap Ruliyanto Pribadi, antara lain menambahkan.
*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.