Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Selasa, 22/02 – 2016 ).

Tarian pergaulan maupun persahabatan beritme dinamis dan memikat, yang dimainkan sekitar 30 penari Asal Papua.
Sangat memukau ribuan bahkan puluhan ribu warga Kabupaten Garut, Selasa (23/02-2015).
Decak kagum para penonton, juga antara lain ketika mereka menyaksikan tarian ular dibawakan masyarakat asal wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Mereka tampil bergantian pada lintasaan Jalan A. Yani pada helaran Seni Budaya bersama Persembahan lima provinsi.

Juga helaran Empat Seni Unggulan persembahan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, Helaran Seni Tradisional, Kirab Congcot/Tumpeng lengkap dengan Jampana, Pagelaran Panggung (Kesenian yang meraih prestasi) , Kawih & Tembang Juara Jawa Barat serta Seni Marawis.
Digelar pada rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-203 Garut (16 Pebruari 1813 – 16 Pebruari 2016).
Persembahan produk seni budaya dari provinsi paling Timur Indonesia, Papua tersebut. Merupakan kedua kalinya, lantaran pada puncak peringatan Hari Jadi Garut tahun lalu pun tampil dalam agenda helatan serupa.

Sekitar 30 penari asal Papua itu, lengkap dengan pakaian adat tradisional mereka. Termasuk antara lain dilengkapi pula tombak, serta “Tifa” maupun piranti musik serupa gendang.
Bahkan terdapat perangkat komunikasi tradisional, berupa kerang raksasa yang bisa digunakan untuk memanggil atau mengumnpulkan masyarakat adat.
“Yosim Pancar/ Yospan”
Tari Yospan namanya. Maupun yosim pancar merupakan tarian pergaulan kerap dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan.
Tarian ini, penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari yosim dan tari pancar. Yosim, tarian mirip poloneis dari dansa barat. Berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo.

Ada pula sumber mengatakan jika yosim berasal dari wilayah Teluk Saireri (Serui, Waropen). Sedangkan, pancar tari yang berkembang di Biak Numfor, dan Manokwari pada awal 1960-an.
Pada awal kelahirannya, gerakan-gerakan dalam tari pancar seperti “akrobatik” di udara, yakni gerakan jatuh jungkir-balik dari langit.
Gerakannya mirip daun kering jatuh tertiup angin – dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di Irian Barat.
Awalnya, tarian ini disebut “pancar gas”, kemudian disingkat menjadi pancar.

Tari yosim pancar memiliki dua regu pemain yaitu regu musisi dan penari. Penari yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik, dan menarik.
Beberapa jenis gerakannya yang terkenal seperti pancar gas, gale-gale, jef, pacul tiga, seka, dan lain-lain.
Keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesori, dan alat musik. Alat musik yang dipakai mengiringi tarian ini antara lain gitar, ukulele (juk), tifa, dan bass akustik (stem bass).
Tari yospan sangat populer, dan sering ditampilkan pada saat acara-acara adat, kegiatan penyambutan, dan festival seni budaya.
Tari ini juga biasa ditampilkan di festival-festival budaya di pelbagai negara.
“Lembah Baliem”

Lembah Baliem berupa perbukitan hijau memiliki pemandangan sangat indah dan alami. Namun, di atas sini justru terlihat pemandangan seperti pantai dengan adanya pasir putih. Tekstur pasir putih di Lembah Baliem sama persis dengan pasir yang ada di pantai dan bahkan terasa asin.
Tak hanya pasir putih yang menguatkan pendapat bahwa Lembah Baliem dulunya adalah danau. Lembah Baliem juga memiliki batu-batu granit yang menyembul dari tanah. Konon, kawasan ini dulunya memang sebuah danau. Namun akibat gempa, terjadilah perubahan alam akibat lempeng-lempeng bumi yang bergeser.

Perayaan atau pesta yang dilakukan oleh Suku Dani di Lembah Baliem ketika mendapati kelahiran, pernikahan, upacara kematian, syukuran, atau euforia setelah perang.
Uniknya api yang dibuat tidak menggunakan korek api, melainkan dengan menggesek-gesekkan dua kayu hingga menimbulkan api, yang lantas kemudian digunakan untuk membakar batu.
Batu disusun di atas tumpukan daun kemudian dimasuki ubi atau babi untuk dimasak. Kegiatan bakar batu membutuhkan gotong royong yang solid. Di sinilah bentuk kerukunan yang paling terlihat.

Di Lembah Baliem, terdapat mumi usianya mencapai 300 tahun di simpan dalam pilamo (rumah laki-laki). Mumi tersebut bernama Wim Motok Mabel, merupakan panglima perang.
Jasad mumi dipercaya mampu menyejahterakan seluruh keturunannya di masa mendatang.
Pada Ajang Helaran Peringatan Hari Jadi Garut tersebut.
Tampil sedikitnya 36 pertunjukan, mulai “Kirab Congcot” Hingga Tarian dari Papua.
Termasuk di antaranya pertujukan seni dari Karawang, Ciamis, Cirebon, dan Kota Banjar.

Terdapat pula pertunjukan dari Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara.
Juga dari Provinsi Bangka Belitung, serta Provinsi Gorontalo.
Ikut serta tampil menarik, antara lain pertunjukan Dodombaan, Surak Ibra, Raja Dogar.
Serta Barongsai Sancang.
*********
Pelbagai Sumber.