Taman Satwa Cikembulan Lindungi dan Lestarikan “Surili”

Taman Satwa Cikembulan Lindungi dan Lestarikan “Surili”

1247
0
SHARE

Bandung, Garut News ( Sabtu, 08/03 – 2014 ).

Foto : Ist.
Foto : Ist.

Senjata khas Jawa Barat “Kujang”, dan satwa endemik Jawa Barat “Surili” dijadikan logo, serta maskot “Pekan Olahraga Nasional” (PON) XIX di Provinsi Jawa Barat, 2016 mendatang.

Demikian diumumkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Aula Barat Gedung Sate, Sabtu (08/03-2014).

 

Kujang dinilai mewakili pusaka daerah Jabar. Kujang juga sesuai dengan visi, dan misi Provinsi Jawa Barat.

Surili di Taman Satwa Cikembulan, Garut, Jawa Barat. (Foto: John Doddy Hidayat).
Surili di Taman Satwa Cikembulan, Garut, Jawa Barat. (Foto: John Doddy Hidayat).

Sedangkan, “Surili” primata sejak 1974 dilindungi IUCN (The International Union for Conservation of Nature) lantaran satwa ini, asli Jawa Barat.

Selain langka, satwa asli Jawa Barat, selama ini masih banyak tak mengetahuinya.

“Maskot, dan Logonya sangat mempresentasikan Jawa Barat. Khusus Maskot PON XIX, saya yakin ini bisa juga menjadi ajang kampanye melindungi keberadaan hewan Surili ini agar tetap lestari,” kata Heryawan.

Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, SE kepada Garut News, katakan selama ini lembaga konservasinya juga melindungi dan melestarikan “Surili”.

Bahkan terdapat Surili di Taman Satwa, satu-satunya di Provinsi Jawa Barat ini, sekarang jinak malahan bisa diajak bercengkrama, katanya.

Pada ajang Pameran Ekonomi Kreatif Puncak Peringatan Hari Jadi Ke-201 Garut, Keluarga Besar Pengelola Taman Satwa Cikembulan, juga antara lain  menampilkan sosok “Surili”, yang diawetkan.

Inilah Surili di Taman Satwa Cikembulan. (Foto: John Doddy Hidayat).
Inilah Surili di Taman Satwa Cikembulan. (Foto: John Doddy Hidayat).

Surili jantan ini, mati pada usia 20 tahun, lantaran sakit, sebelumnya beragam upaya penyembuhan gencar dilaksanakan, namun tak tertolong kemungkinan faktor usia.

Demikian dikemukakan Rudy Arifin melalui pengelolanya, Wawan.

Sedangkan satwa endemik asal Kabupaten Garut, berupa Aries Ovis, atawa Domba Garut.

Plasmanuftah, terlangka atawa satu-satunya di dunia.

Kini, semakin layak diusulkan melalui “Unesco”, menjadi situs warisan dunia.

Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan pada momentum puncak hari jadi ke-201 Garut 2014 ini, yang paling dibanggakannya yakni toleransi masyarakat di Kabupaten Garut, serta Taman Satwa Cikembulan.

Sangat bangga terhadap toleransi seluruh masyarakat, lantaran siapun menjadi pemimpin di Kabupaten Garut, ternyata mereka bisa menerimanya dengan baik, dan tulus.

Sedangkan Taman Satwa Cikembulan, dengan kemandiriannya bisa mewujudkan sarana wisata edukatif, sekaligus dinilai sangat patuh membayar pajak.

Padahal desakan pemenuhan kebutuhan pakan satwa pun, masih terbilang untung bisa dipenuhi dengan baik, meski selama ini tanpa bantuan dari Pemkab setempat.

Miniatur "Domba Garut". (Foto : John Doddy Hidayat ).
Miniatur “Domba Garut”. (Foto : John Doddy Hidayat ).

Demikian dikemukakan Bupati Rudy Gunawan ketika didesak pertanyaan Garut News, Rabu (19/02-2014).

Seusai memberikan nama bagi anak macan tutul “Si Bulan” ,berhasil dibudidayakan pada lembaga konservasi Taman Satwa Cikembulan.

Kata Bupati, antara lain segera bakal membantu promosi juga proses penambahan, atawa perluasan areal taman satwa.

Lantaran sangat apresiasi positip terhadap kepatuhan pengelola taman satwa ini, membayar pajak.

“Bukan nilai pajak yang dibayarkan, melainkan kepatuhannya, sangat saya hargai,” ungkap Rudy Gunawan.

Bupati juga berencana bisa bermalam bersama keluarga di Taman Satwa Cikembulan, sambil membawa sinden serta hiburan “kacapi Suling”.

“Semula sama sekali tak membayangkan kondisi konservasi Taman satwa Cikembulan, sebagus ini,”
ungkap Rudy Gunawan pula.

*****

Pelbagai Sumber.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY