Syeikh Ahmad Al-Misri : Dahulukan Ilmu Sebelum Berbicara

0
246 views
Syeikh Ahmad Al-Misri.
Menyapa Ramah Santri Kuttab.

“Utamakan Kemuliaan Akhlak”

Garutnews ( Rabu, 08/09 – 2021 ).

Ulama muda asal Mesir kini menetap di Jakarta, Syeikh Ahmad Al-Misri mengingatkan, dengan senantiasa mengutamakan kemuliaan akhlak dahulukan penguasaan ilmu sebelum berbicara agar memberikan keteladanan yang baik.

“Menuntut ilmu itu tak ada batasnya, lantaran ilmu tak habis-habisnya, namun dalam menuntut ilmu tak boleh ada kesombongan,” imbuhnya saat berdakwah di Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya Garut, Rabu (08/09-2021).

Menyapa Ramah Santri Kuttab.

Sedangkan terpenuhinya kemuliaan akhlak yang diperlukan tersebut, jika bisa mengutamakan adab maupun budi pekerti terpuji, sebagaimana keteladanan Imam Syafe’i belum pernah berdebat dengan orang kecuali untuk kebenaran.

Sehingga selalu diperlukan upaya menjaga akhlak, di antaranya kerap bergaul dengan teman baik serta berada pada lingkungan yang baik pula.

Uji Pengetahuan Santri Kuttab.

Guna mewujudkan kebahagiaan melalui kedekatan dengan Allah SWT, karena itu  Syeikh Ahmad Al-Misri pun memberikan Sanad Kitab Al Arbain kepada para guru beserta santri Ponpes Yadul ‘Ulya.

Menyusul Al Arbain (42 hadits) pilihan tematik untuk membangun kedekatan dengan Allah SWT, dan Rasulullah SAW.

Mengajak Dengan Lemah Lembut.

Kepada para santri madrasah juga detail dijelaskan mengenai Risalah Thalabil Ilmi yang mengupas tuntas beragam langkah mengawali menuntut ilmu.

Dilandasi ikhlas dengan meniatkan menuntut ilmu untuk mencari Wajah Allah SWT, sehingga kemana pun pergi bertujuan menuntut ilmu.

Berdialog.

Selain itu pula, dipaparkan manfaat tidak makan sampai kenyang, etika murid pada gurunya, etika murid dalam belajar, etika murid pada dirinya sendiri, serta upaya mengamalkan ilmu.

Juga dijelaskan manfaat senantiasa bermuraqabah (merasa diawasi Allah SWT), memilih teman (yang baik), rendah hati (tawadhu), senantiasa menjaga lisan, dan manfaat hal-hal yang harus dihindari seorang penuntut ilmu.

Sarat Makna Pengetahuan.

Meliputi jangan menyibukan diri dengan perselisihan para ulama atau di antara orang-orang di awal menuntut ilmu.

Jangan pindah dari satu kitab ke kitab lainnya kecuali karena satu sebab penting (bukan karena bosan), jauhi perbuatan-perbuatan maksiat, hindari kesombongan, jangan malu untuk memahami agama.

Selamat Datang di Kampus Peradaban Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya.

Kemudian hindari teman yang buruk, hindari seorang alim yang suka menebar fitnah, hindari mencari-cari kesalahan orang lain, serta hindari majlis-majlis yang tidak bermanfaat.

Pada rangkaian dakwah ini, berlangsung pula dialog maupun tanya jawab termasuk detail menjelaskan mengenai “lemah sanad belum tentu lemah matan”.

Membangun Silaturahim.

Pemilik Yayasan Tahfidz Qur’an Yadul ‘Ulya Garut, M. Angga Tirta sangat mengapresiasi positip rangkaian serta makna keilmuan pada helatan dakwah Syeikh Ahmad Al-Misri, yang juga membagikan buku saku Dzikir Pagi dan Petang, serta Cincin dalam Islam.

Berdialog Dengan Guru.

Sedangkan mengenai akhlak, sebagaimana lebih jauh Abu Hurairah juga meriwayatkan, jika Rasulullah SAW pernah bersabda, “Kamu tidak dapat memuaskan orang dengan kekayaanmu, tetapi bisa memuaskan mereka dengan wajah ceria, dan akhlak yang baik” (Abu Ya’la dan Al-Hakim, hadits shahih).

Upaya Tingkatkan Imunitas.

******

Abah John.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here