Garut News ( Jum’at, 30/05 – 2014 ).

Lantaran lantai tengah Masjid Muhammadiyah sepanjang sekitar enam meter, lebar empat meter rusak berat.
Mengakibatkan aliran Sungai Cikendi menjadi terlihat mengalir membelah tengah masjid, sehingga terdengar bising gemuruh air beraroma tak sedap.
Menyusul masjid berlokasi di Kampung Lio, Ciwalen, Garut Kota iru, amblas pada Sungai Cikendi selama ini mengalir di bawah bangunan tersebut, Rabu (28/05-2015).

Menyebabkan satu warga tertimpa runtuhan, namun dua lainnya berhasil menghindar.
Bagian tengah masjid ini, berada di atas Sungai Cikendi, memotong bagian mihrab dan pintu.
Maka, terowongan air terdapat pada kolong masjid selebar sekitar tiga meter, masjid didirikan 1960, tetapi beberapa kali direnovasi, termasuk pada terowongan.
Saat enam pekerja memerbaiki terowongan tersebut, lantaran ditemukan lubang-lubang pada bagian fondasi jembatan, sekitar pukul 10.00, lantai tengah termasuk bongkahan beton mendadak sontak ambruk.

Pengurus Masjid, Opik, katakan renovasi masjid segera dilakukan, termasuk bagian fondasi terowongan.
Kemudian badan terowongan bakal diperkuat, juga pembaharuan lantai masjid, katanya.
Diharapkan bisa tuntas sebelum Ramadan, katanya pula.
******
Pelbagai Sumber.