Garut News ( Selasa, 10/02 – 2015 ).

Kini kian banyak kalangan memertanyakan keberadaan Gedung Islamic Center Garut, selama ini kerap disewakan untuk beraram kegiatan acara, atawa perhelatan.
Padahal, hingga kini, belum terdapat serah terima dari pengembang pada Pemkab setempat selaku pemilik gedung di kawasan Jalan Pramuka Garut Kota tersebut.
Sehingga lantaran belum diserahterimakan, maka dinilai ak jelas ke mana uang sewa gedung itu dibayarkan.

Kabag Administrasi Keagamaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Yaya Warya juga menyayangkan terjadinya sewa menyewa atas Gedung Islamic Center ini.
Pihaknya sama sekali tak mengizinkan gedung tersebut disewakan pada pihak mana pun sebab belum ada serah terima dari pengembang pada Pemkab, terkait selesainya pembangunan gedung itu.
Kami tak mengizinkan gedung ini disewakan. Karena belum ada penyerahan dari pengembang, tegas Yaya juga Bendahara Panitia Pembangunan Gedung Islamic Centre Garut, Senin (09/02-2015).
Ungkapan senada dikemukakan Kabid Pengelolaan Aset pada DPPKA Ayi Rosyad, kata dia kalau pun Gedung Islamic Centre itu dikelola pihak ketiga maka harus jelas kontraknya antara pihak ketiga dengan pengembang.
Kudu jelas hubungannya dengan pengembang seperti apa? Lantaran sampai hari ini, belum pernah ada serah terima dan belum diresmikan.
Bagaimana mungkin ada pengelolanya, sedangkan serah terima saja belum? katanya.
Sebab belum ada serah terima resmi itu pula, ungkap Ayi, pihaknya belum bisa memberikan jawaban terhadap instansi menginginkan menggunakan Gedung Islamic Centre untuk kepentingan pelbagai kegiatan pertemuan.
Hal itu menyusul dilarangnya PNS menggelar kegiatan di hotel-hotel.
Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan Islamic Centre Maman Suryaman mengaku adanya praktik sewa menyewa.
Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC) pun masih pada tataran tahap dimusyawarahkan.
Memang belum ada (serah terima). Tetapi kan harus ada pemeliharaan. Yang mengurus, masa dibiarkan? Sayang apabila nantinya justru dipakai yang bukan-bukan, kilahnya.
Dikemukakan, panitia menugaskan enam orang bekerja menjaga Islamic Centre. “Memang suka ada membutuhkan. Malahan sementara Kemenag juga pinjam dulu, kata Maman.
******
Noel, Jdh.