“Manager Jasa APP Cirebon dan Asisten Manager Haset Garut Turun ke Lapangan”
Garut News ( Sabtu, 30/08 – 2014 ).

Foto berita akhir pekan ini, menampilkan dampak sangat dramatis yang merugikan banyak pihak, juga sangat membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Lantaran terjadinya dugaan skandal “recehan” berupa pencurian besi siku tower A16 PLN, penyangga “Saluran Udara Tegangan Tinggi” (SUTT) 70 KV Sumadra-Pameungpeuk.

Mengakibatkan pemasok kebutuhan listrik ke Gardu Induk (GI) Pameungpeuk itu, rubuh atawa “tumbang” pada Rabu (27/08-2014) sekitar pukul 21.35 WIB.
Sehingga sedikitnya 73 ribu pelanggan di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga sebagian pelanggan di Tasikmalaya, dan Cianjur mengalami pemadaman listrik lantaran rubuhnya sebuah tower PLN tersebut.

Semula, peristiwa di Kampung Pasir Tongeret Desa Jayamekar Kecamatan Pakenjeng Selatan Kabupaten Garut ini, terjadi akibat tertimpa pohon.
Juga diduga tersangka pencuri siku besinya, “mungkin” sama sekali tak mengira tindak pidana yang mereka lakukan, bisa berdampak sangat dramatis, menumbangkan tower setinggi puluhan hingga ratusan meter.

Tetapi, setelah tim dari PLN “Unit Pelayanan Jaringan” (UPJ) Garut melakukan investigasi lapangan, ternyata tower tumbang akibat terjadi upaya pencurian terhadap tiang-tiang besi sikunya.
Sedangkan indikasi pencurian, diketahui berdasar sejumlah barang bukti ditemukan saat melakukan investigasi lapangan, kata Humas PLN UPJ Garut Wahyudin.

Berupa 33 batang besi siku dibongkar terlepas dari bautnya, kunci pas/ring berukuran 24, dan 27, kunci inggris, dan gergaji besi di lokasi kejadian.
“Bahkan juga ditemukan jaket, jam tangan, dan sandal. Belakangan juga ada sebuah motor Honda bebek tak diketahui pemiliknya. Diduga barang-barang ini milik pelaku ditinggalkan sebab mereka terkejut dan takut diketahui towernya rubuh, menimbulkan suara dan percikan api,” ungkap Wahyudin, Kamis (28/08-2014).

Menyebabkan, sekitar 239 gardu di Gardu Induk Pameungpeuk mengalami padam, serta 73 ribu pelanggan mengalami pemadaman listrik.
Selain itu, juga menyebabkan PLN mengalami kerugian material hingga Rp1,5 miliar.
Itu baru dihitung berdasar kerusakan fisik tower-nya. Belum termasuk kerugian akibat tak terjualnya KWH listrik lantaran kejadian ini.

“Yang jelas, ada sekitar 17 Mega Watt tak terjual karena kejadian ini. Hingga siang tadi, baru sekitar 90% pelanggan listriknya bisa kembali menyala setelah listriknya dipasok dari penjulang lain,” katanya.
Kasus dugaan pencurian besi siku tiang tower itu kini ditangani Kepolisian.
Dikemukakan, selain PLN Garut dan kepolisian, sejumlah pejabat PLN dari Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon pun sempat turun ke lokasi kejadian.

Kasus pencurian besi siku tower SUTT di Garut beberapa kali terjadi namun tak menjadikan padam listrik maupun tower rubuh.
Dia menilai kasus pencurian ini kasus terbesar.
“Kami mengimbau masyarakat agar turut serta menjaga keamanan terhadap fasilitas PLN agar terhindar dari hal tak diharapkan. Sehingga masyarakat juga tak serta merta menuding PLN atas sejumlah peristiwa menyebabkan padamnya listrik, seperti kejadian ini,” imbuhnya.
Hingga Jum’at sore (29/08-2014), Manager Jasa App Cirebon, Jarot. S serta Asisten Manager Haset BC Garut, Dindin masih sibuk di seputar lokasi “tempat kejadian perkara” (TKP).

Mereka berupaya keras memandu belasan personil teknis menyelenggarakan recavery atawa pendirian tower sementara.
Sehingga diupayakan Jum’at (29/08-2018) malam, para pelanggan bisa menikmati kembali penerangan listriknya di rumah masing-masing.
Pantauan lapangan Tim Liputan Garut News seputar TKP, antara lain menunjukkan setiap siku besi tower yang dipreteli tersebut, seberat berkisar 0,5 hingga satu kilogram.
******
Esay : Noel, Jdh.
Fotografer : John Doddy Hidayat.