Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Senin, 10/05 – 2016 ).

Penyelenggaraan “Ujian Nasional Berbasis Komputer” (UNBK) pada lingkungan SMPN 1 Garut selain siap dengan ragam sarana prasarana penunjangnya.
Juga menyiapkan satu unit “Pembangkit Listrik Tenaga Diesel” (PLTD) dari PLN disertai dua petugas operatornya juga personil PLN.
Kepala SMPN 1 Garut, H. Ahmad Gunawan, BA, S.IP, MH katakan penyediaan PLTD tersebut, sebagai upaya mengantisipasi jika terjadi gangguan energi listrik pada jaringan PLN.

Sehingga pelaksanaan UNBK yang diikuti 356 murid kelas 12 pada SMPN 1 ini, selama empat hari sejak Senin (25/04-2016), senantiasa bisa berlangsung lancar juga kondusif.
Mereka menempati tiga ruangan kelas lengkap dengan ragam sarana penunjangnya, masing-masing ruangan diisi 40 murid. Sehingga setiap hari berlangsung pada tiga sesion.
Sesion pertama berlangsung pada pukul 07.30 hingga pukul 09.30, disusul sesion berikutnya pada pukul 10.30 hingga pukul 12.30 serta sesion ketiga pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00.
Maka setiap sesion diikuti sekitar 120 murid peserta UNBK 2016, yang juga sebelumnya diselenggarakan simulasi UNBK.

Pada penyelenggaraan simulasi itu, sepenuhnya memanfaatkan jasa Puspendik CBT Application termasuk setiap seluruh soal yang diujikan, serta jawaban soal juga langsung dikirimnkan ke pusat, katanya pula.
Bupati Garut, Rudy Arifin ketika meninjau penyelenggaraan UNBK SMPN 1 tersebut, antara lain mendapat keluhan orang tua murid mengenai meski penyelenggaraan UNBK dinilai memiliki tingkat kejujuran lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan UN secara manual.
Namun tak mustahil hasil para peserta UN manual lebih bagus dibandingkan peserta UNBK, sehingga nilai ebtanas murni atawa NEM peserta UN manual bisa jauh mengalahkan peserta UNBK.

Sedangkan jika persyaratan memasuki SMA Negeri masih menggunakan NEM, maka tak mustahil pula banyak peserta UN manual yang justru bisa diterima daripada peserta UNBK.
Kepala Disdik setempat, Mahmud yang mendampingi Bupati antara lain mengemukakan, penentuan NEM tak hanya dari hasil UNBK maupun UN manual, melainkan direkapitulasikan dengan hasil nilai ujian sekolah.
Tetapi tak dijelaskan pula penentuan nilai hasil UN tersebut dari pusat.
Dalam pada itu, pelaksanaan UN SMA hanya sebagai upaya pemetaan kualitas pendidikan, sebab ketika melanjutkan ke perguruan tinggi mereka sebagian besar menempuhnya melalui kegiatan seleksi.
Bupati beserta rombongan juga menyempatkan menyinggahi dan beristirahat di “warung kejujuran” SMPN 1 Garut, antara laiun pula bersama Kepala Seksi SMP Disdik, Engkus Kusnadi.
********