
“Mereka Sangat Sesalkan Kerusakan Jalan”
Garut News ( Senin, 14/10 – 2019 ).
Santri Kauny Ponpes Modern Digital, Yadul ‘Ulya hampir sehari penuh pada Ahad (13/10-2019), menikmati wisata ragam koleksi satwa di Taman Satwa Cikembulan Kadungora Garut, Jawa Barat.
Mereka menaiki belasan mobil termasuk sepuluh unit moda angkutan kota, berwisata ke Taman Satwa tersebut bersama para ustad maupun gurunya. Yang semula sangat menyesalkan kondisi kerusakan ruas badan jalan menuju potensi wisata itu.

Meski setibanya di taman satwa satu-satunya di Jawa Barat ini, bisa terobati dengan beragam total 119 spisies berpopulasi 357 individu, termasuk koleksi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang RI.
“Sehingga 70-an hingga ratusan total pengunjung dari Ponpes asal Kampung Panawuan Sukajaya Tarogong Kidul tersebut, bisa mengamati perilaku dan pesona setiap individu satwa lengkap dengan penamaan ilmiahnya,” ungkap Pimpinan Ponpes M. Angga Tirta.

Para santri juga menikmati suasana lingkungan dan permainan anak-anak bernuansakan edukatif yang dapat meningkatkan memotivasi semangat belajar sekaligus mencintai lingkungan dan satwanya.
Dikemukakan M. Angga Tirta, Ponpes Tahfidz Quran Yadul Ulya selama ini gencar mengembangkan metode ‘kauny’ berupa menghapal dengan gerakan pada seluruh surat dalam Al Qur’an.
Penerapan metode itu, agar pelajaran mengaji Al Quran lebih mudah dicerna beserta artinya sejak anak usia dini. Antara lain berlangsung bada Shalat Ashar dengan peserta mulai anak balita, remaja hingga usia dewasa.

Mereka pun dimotivasi bisa menggulirkan ragam inovasi dan kreativitas kemandirian berwirausaha, sekaligus dimilikinya pemahaman serta pemikiran ‘bernas’ menyikapi setiap perkembangan usaha yang berdaya saing.
Sejalan dengan program utamanya terdiri Hapal Al Qur’an, kemudian pelatihan teknologi informasi melalui pembekalan keterampilan bisnis online.

“Potensi Taman Satwa Cikembulan”
Selama ini, antara lain didominasi pengunjung dari kalangan pelajar “Sekolah Dasar” (SD) yang berdatangan dari Bandung, juga anak – anak didik prasekolah.
Dikemukakan Manager Taman Satwa tersebut, Rudy Arifin, SE kian meningkatnya daya tarik wisatawan sejalan dengan ragam upaya pembenahan kualitas pengelolaannya.
Termasuk kesesuaian habitat setiap penempatan satwa pada kandang, serta ruang terbuka hijau dan kolam bermain. Sehingga mereka bisa bertumbuhkembang sesuai keasliannya.
Sehingga dari total koleksi merupakan produk keberhasilan penambahan berkembangbiaknya ragam jenis satwa, ungkapnya didampingi Asisten Manager, Willy Ariesta.

Pada Taman Satwa Cikembulan, berhasil pula menetasnya telur kakatua jambul jingga asal Papua, sehingga populasi bertambah dua.
Seluruh koleksi itu, menempati areal seluas empat hektare. Dilengkapi beragam sarana prasarana penunjang termasuk wahana permainan anak – anak, serta sarana atraksi permainan bernuansakan edukatif.
Karenanya, pada setiap seluruh 30 sumber daya manusia pengelola taman satwa ini senantiasa mendapatkan penguatan kualitas keterampilan, dan keakhliannya masing-masing.

“Termasuk penguatan manajerial kualitas konsistensi serta komitmen mereka juga pada tugas pokok, dan fungsinya masing – masing,” tandas Rudy Arifin.
Taman Satwa Cikembulan, setiap selama Shaum Ramadlan diliburkan sebulan penuh. Ditutupnya kunjungan wisatawan dipastikan bisa mengistirahatkan seluruh satwa agar mereka senantiasa berekondisi prima, imbuh Rudy Arifin.
********
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.