Esay/Fotogrfer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Ahad, 14/06 – 2015 ).

Sedikitnya 35 penduduk selama ini mendiami atawa bermukim pada tujuh rumah di lingkungan RT.01/14 Kelurahan Paminggir Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat.
Kini semakin berkondisi semakin nyaris hancur berkeping-keping.
Lantaran sangat terancam tergerus longsoran tebing atas berketinggian puluhan meter dari dasar bantaran Sungai Cimanuk.

Menyusul gerusan longsor pada hamparan lokasi tujuh rumah penduduk, termasuk lokasi Masjid Jami ‘Aliyah (RT.02) tersebut.
Juga nyaris kerap terjadi setiap musim penghujan. Sehingga terus-menerus berlangsung pengikisan.
Ketua RW setempat H. Djudju Nuzuluddin kepada Garut News, Ahad (14/06-2015), kembali katakan, pihaknya segera melaporkan pada bupati melalui surat resmi yang diketahui kepala kelurahan serta camat.

Bahkan tembusan laporannya sekaligus permohonan pembangunan fasilitas umum termasuk sarana pengaman bantaran sungai itu, disampaikan pula pada setiap institusi teknis terkait, baik tingkat pusat, provinsi maupun tingkat Kabupaten Garut.
Ketujuh rumah penduduk semakin nyaris tergerus longsoran tebing ini, terdiri rumah milik Abang, Herry/Maemunah, Sopyan/Neni, Ujang Rustandi/Neni, Diki Sadikin/Nina, sedangkan rumah keluarga Sobirin hancur menjadi korban gerusan, dan kini seluruh penghuninya terpaksa masih diungsikan.

Serta terdapat rumah milik keluarga Nana, juga sebuah masjid Jami.
Kegiatan pembangunan pengaman dilakukan pihak BBWS selama ini, hanya berketinggian untuk penahan bantaran sungai dari gerusan air di pinggiran bantaran Sungai Cimanuk.
Atawa sama sekali tak menyentuh penahan longsoran tebing, yang semakin terus-menerus tergerus terutama pada musim penghujan, ungkap Djudju Nuzuluddin.
Dia pun antara lain menambahkan, semakin mendesak secepatnya segera dilakukan rehabilitasi lingkungan.
Maupun dilakukan relokasi pemukiman penduduk pada lokasi aman, imbuhnya menyerukan.
**********