Resolusi Akhir Tahun

0
37 views
Kepala “Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Drs H. UU Saepudin, ST, M.Si Menjelang Purna Tugas, Jum’at (31/12-2021) sore, Bermuhasabah dalam Hubungan Hamba dengan Allah SWT, Maupun Hubungan Sesama Makhluk ciptaanNya. Dihadiri Seluruh Keluarga Besar DLH kabupaten setempat.

Hikmah 31 Dec 2021, 03:30 WIB

Kepala “Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Drs H. UU Saepudin, ST, M.Si Menjelang Purna Tugas, Jum’at (31/12-2021) sore, Bermuhasabah dalam Hubungan Hamba dengan Allah SWT, Maupun Hubungan Sesama Makhluk ciptaanNya. Dihadiri Seluruh Keluarga Besar DLH kabupaten setempat.

“Dunia dan akhirat harus direncanakan dan dikerjakan secara seimbang”

OLEH ABDUL MUID BADRUN

Islam merupakan agama yang sangat mementingkan masalah waktu. Sampai-sampai Allah pun bersumpah dalam Alquran tentang pentingnya manajemen waktu. Islam pun menganut konsep waktu monokronik, yakni waktu terus berjalan secara linier dan tidak bisa berputar ulang.

Bukan waktu polikronik yang membuat orang santai-santai karena menyakini waktu akan kembali lagi.

Sehingga, umat Islam hendaknya bisa menjadi orang yang menghargai waktu dan berdisiplin. Ketika waktu terus bergerak maju dan apa yang telah terjadi tak dapat diulangi kembali, sebagai Muslim perlu untuk melakukan refleksi sekaligus resolusi terhadap apa yang sudah dikerjakan selama ini. Termasuk refleksi dan resolusi tentang pergantian tahun baru Masehi dari 2021 ke 2022.

Setiap pergantian tahun, menunjukkan pergantian umur. Itu artinya jatah umur berkurang. Jika umur dikurangi, tentu akan bersedih, merenung, introspeksi, evaluasi diri, prihatin serta lebih berhati-hati dalam melangkah. Ironis, jika seseorang yang tahu umurnya berkurang malah kegirangan, jingkrak-jingkrak, joget-joget, meniup trompet sambil membakar kembang api.

Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati DLH Kab. Garut, Gun Gun Sukma Utama, ST Mengutamakan Implementasi Fungsi Profesi Wujudkan Pembangunan Berperspektif Lingkungan.

Dari sini, Allah ingatkan kita dalam Firman-Nya yang artinya: “Janganlah kamu ikut-ikutan terhadap segala sesuatu yang belum kamu miliki pengetahuannya, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS al-Isra’: 36).

Suatu ketika, Rasulullah SAW menceritakan, ketika sedang duduk-duduk bersama sahabat di masjid datanglah tiga orang. Dua orang menghadap Nabi dan seorang pergi. “Maukah kalian aku beritahu ketiga orang tadi?” tanya Rasul.

Yang pertama, orang yang minta perlindungan kepada Allah, yaitu orang yang senantiasa menumpuk amal saleh. Yang kedua adalah orang yang malu kepada Allah, sehingga kalau melakukan hal-hal yang dibenci Allah, dia menghindari.

Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati DLH Kab. Garut, Gun Gun Sukma Utama, ST Mengutamakan Implementasi Fungsi Profesi Wujudkan Pembangunan Berperspektif Lingkungan.

Dan yang ketiga, orang yang berpaling dari rahmat Allah, yaitu orang yang tidak berpikir tentang kekuasaan Allah dan perjuangan Islam.

Nah, dari sinilah kita berharap agar menjadi orang pertama dan kedua dalam riwayat di atas. “Yaitu, orang-orang yang dipanjangkan umur dan senantiasa menanam amal saleh sehingga mendapat rahmat Allah SWT.”

Dalam Alquran surah al-Hasyr ayat 18, Allah mengingatkan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kepala Bidang Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati DLH Kab. Garut, Gun Gun Sukma Utama, ST Mengutamakan Implementasi Fungsi Profesi Wujudkan Pembangunan Berperspektif Lingkungan.

Ayat di atas memberikan pesan mendalam tentang pentingnya dua hal menyambut pergantian tahun, baik Masehi maupun Hijriyah. Yaitu, pentingnya perencanaan dan evaluasi.

Menggunakan masa lalu sebagai cermin untuk masa depan mengandung pengertian mengevaluasi apa yang telah dilakukan, sekaligus untuk merencanakan masa depan.

Hari esok mengandung pengertian jangka panjang, yaitu akhirat dan jangka pendek, yaitu amal salih yang dilakukan selama hidup di dunia. Jadi, dunia dan akhirat harus direncanakan dan dikerjakan secara seimbang.

Wallahu a’lam.

******

Republika.co.id/Ilustrasi Fotografer : Abah John.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here