
“Tragedi Lingkungan Sangat Memilukan”
Garutnews ( Sabtu, 01/10 – 2022 ).
Refleksi pembelajaran ‘Puncak Amuk Cimanuk 20 September 2022 Bisa Tenggelamkan Garut’ sebagai pengingat terjadinya ‘tragedi lingkungan’, yang sempat memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan para korban terdampaknya.
Agar bisa mengekspresikan ‘ucap, laku, dan langkah’ konstruktif menuai ‘asa’ tak terjadi lagi prahara banjir bandang lantaran tak bisa dikendalikannya ‘alih fungsi lahan’.
Sepanjang 2016 pula, sarat ragam dinamika juga fenomena kehidupan di atas jagat raya yang fana ini, sehingga tergugah menyajikan potret peristiwa yang bisa bernilai sejarah. Khususnya bagi penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Tak hanya untuk sekedar dikenang, melainkan juga tertumpu harapan bisa dijadikan indikator perilaku insan berbudaya dengan senantiasa dapat memaknainya sebagai ‘hikmah’ dari suatu peristiwa apapun.
Agar tatanan kerhidupan yang kita jalani hingga kapanpun, pada keturunan anak cucu mendatang, bisa lebih berkualitas dengan berbasiskan ‘Ilmu, Iman, dan Amal’.
Lantaran ilmu pengetahuan termasuk wawasan pola berpikir, dan berpijak di era yang semakin hingar-bingar dengan ragam kepalsuan panggung sandiwara ini, ternyata dapat pula dipelajari dengan menimba ilmu yang tak henti-hentinya di Universitas ‘Kehidupan’ sehari-hari.
Demikian pula, sangat pentingnya setiap saat merenovasi diri guna meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.







