Refleksi 210 Tahun Garut Dengan Memotret GPBG

0
73 views
Rudy - Helmi Bersama Undangan Membuka GPBG.
Tampil Memukau.

“Penduduknya Hanya Lulusan SD”

Garutnews ( Ahad, 19/02 – 2023 ).

Merefleksi 210 tahun Kabupaten Garut (16 Februari 1813 – 16 Februari 2023) dengan memotret semarak ‘Gelar Pesona Budaya Garut’ (GPBG) dilanjutkan Garut Creative Fair di Alun Alun, Sabtu (18/02-2023), mengalami banyak kemajuan.

Juga perubahan kearah yang lebih baik dengan IPM 2022 mencapai 67,41 atau meningkat hampir satu digit dibandingkan IPM 2021 (66,45), demikian pula pertumbuhan IPM 2022 (1,44) terjadi peningkatan 0,94 dibandingkan pertumbuhan IPM 2021 lalu (0,50).

“Namun ‘Rata-rata Lama Sekolah” (RLS) masih lulusan Sekolah Dasar (SD)”

Semarak ke-210 HJG.

Berdasar data ‘Badan Pusat Statistik’ (BPS) kabupaten setempat, capaian RLS 2022 selama 7,83 tahun menunjukkan hanya lulusan SD maupun belum mencapai kelas dua SMP, kendati ada peningkatan RLS selama 0,30 tahun dibandingkan 2021 (7,53 tahun).

Kondisi RLS 2022 selama 7,83 tahun tersebut, sangatlah memilukan jika dibandingkan dengan tuanya usia Kabupaten Garut yang kini mencapai 209/210 tahun, serta 77/78 tahun Indonesia Merdeka (1945 – 2022/2023 ).

Semarak ke-210 HJG.

Sedangkan ‘Harapan Lama Sekolah’ (HLS) 2022 selama 12,15 Tahun atau hanya meningkat selama 0,12 tahun dibandingkan HLS 2021 selama 12,03 tahun.

Kemudian ‘Angka Harapan Hidup’ (AHH) 2022 selama 71,85 tahun juga hanya meningkat selama 0,26 tahun dibandingkan AHH 2021 selama 71,59 tahun.

Pengeluaran perkapita disesuaikan (PPP) 2022 mencapai Rp8.227.000,- atau hanya meningkat Rp226.000,- dibandingkan PPP 2021 (Rp7.961.000).

Masih Energik.

“Diperlukan Kebijakan Turunkan Kedalaman/Keparahan Kemiskinan”

Kendati Tingkat Kesmiskinan Kabupaten Garut 2022 menurun 0,23 persen dengan ‘Garis Kemiskinan’ (GK) meningkat 4,71 persen. Namun ‘Indeks Kedalaman Kemiskinan’ (P1) naik mencapai 4,71 poin, dan ‘Indek Keparahan Kemiskinan’ (P2) juga meningkat 0,16 poin.

Sumber berita resmi BPS kabupaten setempat juga menunjukkan, pada 2022 jumlah penduduk miskin (dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di kabupaten ini menurun sekitar 4,69 ribu, dari 281,36 ribu (2021) menjadi 276,67 ribu (2022).

Atraksi Seni Kampung Adat Dukuh Cikelet.

“Persentase penduduk miskin di kabupaten tersebut menurun 0,23 persen dari 10,65 persen pada 2022 menjadi 10,42 persen pada 2022,” katanya, ini disampaikan seorang pejabat BPS Garut Ibnu Mubarak.

Dengan GK kabupaten itu mengalami peningkatan mencapai 4,71 persen dari Rp320.050 per kapita per bulan (2021) menjadi Rp335.134 per kapita per bulan (2022).

Sedangkan ‘Kedalaman Kesmiskinan’ (P1) nya naik dari 1,40 menjadi 1,81 atau mencapai 0,41 poin, serta ‘Indek Keparahan Kemiskinan’ (P2) meningkat dari 0,29 menjadi 0,45 atau mencapai 0,16 poin.

Produk Seni Balubur Limbangan.

“Perkembangan Tingkat Kemiskinan 2018 – 2022”

Tingkat Kemiskinan Kabupaten Garut mengalami penurunan dari 2018 hingga 2019, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Kemudian kembali meningkat pada 2020 hingga 2021, dan pada 2022 persentase kemiskinannya kembali menurun, katanya pula.

Peningkatan terbesar jumlah penduduk miskin terjadi pada 2020 mencapai 27,59 ribu dibandingkan 2019. Kemudian 2021 jumlah penduduk miskin meningkat 18,58 ribu jika dibandingkan 2020.

Pada 2022 di kabupaten tersebut mulai memasuki masa endemi Covid-19 sehingga kondisi tingkat perekonomian masyarakat pada pelbagai sektor mulai bangkit. Pada 2022 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan 4,69 ribu dari 2021.

Gegel Jubleg dari Cisewu.

“Perubahan Garis Kemiskinan 2018 – 2022”

Garis Kemiskinan digunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk Miskin yakni penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.

Perkembangan Garis Kemiskinan 2018 – 2022 terdiri 2018 (Rp282.683), 2019 (Rp301,202), 2020 (Rp310,437), 2021 (320,050), serta pada 2022 (Rp335,134).

“Indeks Kedalaman, dan Keparahan Kemiskinan 2018 – 2022”

Kreatif Seni Dogar.

Persoalan kemiskinan tak hanya sekedar berapa jumlah, dan persentase penduduk miskin. Melainkan dimensi lain yang perlu diperhatikan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan ini.

Indeks kedalaman kemiskinan yakni ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Seni Dodombaan.

Sedangkan indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.

“Sehingga diharapkan kebijakan menurunkan kemiskinan juga bisa mampu menurunkan kedalaman, dan keparahan kemiskinan tersebut.”

Kecapi Elektronik.

Pada 2022 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Perubahan nilai kedua Indeks ini menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan garis kemiskinan (GK).

Serta kesenjangan pengeluaran antar penduduk miskin juga semakin lebar. Angka P1 naik dari 1,40 menjadi 1,81 dan angka P2 meningkat dari 0,29 menjadi 0,45.

Memukau.

Kedalaman Kesmiskinan/P1 pada 2018 (1,49), 2019 (0,87), 2020 (0,97), 2021 (1,40) dan pada 2022 (1,81). Sedangkan Keparahan Kemiskinan/P2 pada 2018 (0,37), 2019 (0,16), 2020 (0,15), 2021 (0,29), serta pada 2022 mencapai 0,45.

“Menggembirakan, Gini Rasio Turun Jadi 0,302”

Sedangkan fenomena ketimpangan distribusi pendapatan masih merupakan persoalan komplek dihadapi Negara maupun Bangsa Indonesia. Demikian pula pada skala lebih kecil, persoalan ini juga dihadapi setiap kabupaten/kota di Nusantara.

Semarakkan HJG.

Angka rasio ketimpangan pengeluaran penduduk pada 2022 di Kabupaten Garut mengalami penurunan, diukur gini rasio menunjukkan angka 0,302. Ini menunjukan angka lebih baik dibandingkan dengan tiga tahun silam.

Berdasar Data BPS pada 2020 angka gini ratio di kabupaten ini menunjukkan 0,352. Angka yang relatif tinggi menyusul pada tahun terjadinya wabah COVID–19 sehingga banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja.

Energik.

“Mewujudkan angka gini rasio di Kabupaten Garut menurun menjadi 0,322 atau menurun dari angka 2021”

Pada 2022 pandemi semakin melandai, ditandai aktivitas masyarakat semakin mendekati masa normal, selain itu pemerintah mencabut status PPKM, beragam kegiatan masyarakat bekerja, dan berusaha menunjukan kenaikan signifikan.

Biola Maut.

Terbukti jumlah angkatan kerja berdasar data dari BPS pada Agustus mencapai 1,33 juta atau meningkat 130 ribu dibandingkan Agustus 2021, yang berdampak positif semakin menurunnya angka gini rasio bertengger pada 0,302.

Gini Rasio mendekati angka 0 mengindikasikan tingkat ketimpangan semakin rendah, sedangkan jika gini rasio mendekati angka 1 maka tingkat ketimpangan semakin tinggi.

Seniman Muda.
Sarat Improvisasi.
Rehat Nikmati Soto Seusai Parade.
Semarak ke-210 HJG 2023.

Dengan semakin pulihnya ragam kegiatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Garut diharapkan angka gini rasio di kabupaten ini kian rendah, sehingga tingkat pemerataan distribusi pendapatan semakin merata.

******

Esay/Fotografer : Abah John.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here