Rahdan Desain Prototipe Agro Park Yadul ‘Ulya

0
161 views
Rahmat Ramdani, ST.
Asep Ortega Senantiasa Energik, Meski Nyaris Menyerupai ‘Cowboy’ Kehilangan Kudanya.

“Wisata Edukasi Berbasis Kemandirian Pangan”

Garutnews ( Selasa, 10/11 – 2020 ).

Rahdan Design & Build (Consultan & Kontraktor) mengemas apik pemetaan juga pengukuran lokasi perencanaan menyeluruh desain prototipe Agro Park Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya Garut.

“Wahana wisata edukasi berbasis kemandirian pangan berlokasi di Kampung Panawuan Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul tersebut, juga menggandeng surveyor, Asep Ortega,” ujar Rahmat Ramdani, ST.

Memetakan Lembah Kampus Peradaban Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya Garut.

Principal Architec Rahdan Design & Build itu kepada garutnews, Selasa (10/11-2020), katakan model asli pengemasan desainnya di antaranya penentuan tata letak setiap penentuan material struktur bangunan, hingga rencana pembiayaannya.

Lantaran pada Agro Park ini, juga bakal segera dibangun laboratorium pertanian terintegrasi, yang melibatkan peran serta pakar pertanian maupun akhli di bidangnya.

Detail Mempresisikan Tata Letak.

“Sehingga pesantren ini bisa menjadi pusat pengembangan ekonomi umat melalui penerapan tata kelola pertanian ramah lingkungan berproduk zero emition,” tambah Pimpinan Yayasan Tahfidz Qur’an Garut, M. Angga Tirta.

Kata dia, selain berproduk pertanian zero emition. Memproses pula pengelolaan ragam sampah organik bahkan aliran darah pemotongan hewan pun bakal dijadikan bakteri penyubur tanah atau tanaman, termasuk dijadikan magot.

Diterjang Sengatan Terik Matahari.

Sehingga sekaligus bisa mencegah penularan penyakit,  sebab berkondisi lingkungan bebas dari beragam jenis sampah apapun termasuk limbah rumah tangga, yang tidak dialirkan ke sungai.

Terwujudnya kemandirian pangan, ungkapnya, tak hanya sebatas bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan intern Ponpes/Kuttab Yadul ‘Ulya. Melainkan menjadi pusat edukasi pertanian, dan integrasi percontohan bagi ponpes lainnya.

Langkah Awal Perencanaan.

“Diagendakan pada dua hingga tiga bulan mendatang, bakal diluncurkan peresmiannya,” ungkap Angga Tirta.

Dikemukakan, dengan mewujudkan kemandirian pangan menjadikan  keberadaan  pesantren tetap ekisis di tengah krisis ekonomi dampak  pandemi corona yang hingga, Selasa (10/11-2020) Pukul 18:27:57 WIB, di Kabupaten Garut terdapat 13.065 Kasus.

Berbasis Kemandirian Pangan.

Mereka terdiri Konfirmasi 980 Orang, Probable 0 Kasus, Suspect 3.270 Kasus, serta Kontak Erat menembus angka 8.815 Kasus (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kab. Garut).

******

Abah John.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here