Garut News ( Rabu, 30/05 – 2018 ).
Dikatakan, dengan melibatkan langsung peran serta masyarakat hingga di pedesaan antara lain dapat ditingkatkannya kapasitas lama sekolah masyarakat itu sendiri, melalui penyelenggaraan sejumlah paket wajib belajar juga ujian persamaan yang pesertanya berusia 25 tahun lebih.
Sehingga sedikitnya setiap tahun bisa meluluskan tiga ribu hingga empat ribuan murid tamatan persamaan SMP, juga lulusan persamaan SD diselenggarakan secara gratis, ungkap Jajat Darajat kepada Garut News di ruang kerjanya, Rabu (30/05-2018) sore.
Dari 1.554 SD tersebut terdiri 1.487 SD Negeri, dan 67 SD Swasta melaksanakan USBN sebagai kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik untuk semua muatan/mata pelajaran.
Diselenggarakan dengan memanfaatkan sumber daya dimiliki secara maksimal, efektif dan efisien termasuk pada pengalokasian anggaran yang bersumber dari APBD kabupaten setempat.
Dalam pada itu, Indeks pendidikan Kabupaten Garut pada 2017 mencapai 56,85 yang pada 2016 (55,41). Dengan peningkatannya 1,44 dan pertumbuhan 2,61 persen merupakan pertumbuhan tercepat ketiga di Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan “Harapan Lama Sekolah” (HLS) di kabupaten tersebut 11,73 tahun yang pada 2016 (11,69 tahun), artinya rata – rata anak usia tujuh tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada 2017 memiliki peluang untuk bersekolah selama 11,73 tahun, atau setara dengan kelas XII (SMA>.
Pertumbuhan HLS Tahun 2017 sebesar 0,34 persen merupakan pertumbuhan tercepat ke – 9 di Provinsi Jawa Barat.
Kemudian “Rata – rata Lama Sekolah” (RLS) kabupaten ini Tahun 2017 (7,28 tahun) yang pada 2016 (6,88 tahun), artinya secara rata – rata penduduk yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 7,28 tahun, atau menamatkan kelas tujuh.
“Pertumbuhan RLS Tahun 2017 sebesar 5,81 persen merupakan pertumbuhan tercepat ke – 2 di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.
Prosentase pertumbuhan 1,38 dalam capaian “Indek Pembangunan Manusia” (IPM) 64, 52 di Kabupaten Garut tahun 2017, menjadikan kabupaten tersebut berhasil menduduki peringkat kedua dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Capaian IPM 2017 (64,52) tahun sebelumnya 63,64, prosentase pertumbuhan IPM 2017 (1,38) tahun sebelumnya 0,68.
Sedangkan peringkat pertama prosentase 1,44 pertumbuhan IPM 69,17 Tahun 2017 di provinsi ini, diraih Kabupaten Karawang. disusul peringkat ketiga prosentase 1,32 pertumbuhan IPM 71,51 Tahun 2017 dimiliki Kota Tasikmalaya.
*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.