Rabiul Awal, Berseminya Bunga dan Lahirnya nabi Muhammad

Rabiul Awal, Berseminya Bunga dan Lahirnya nabi Muhammad

357
0
SHARE
Ilustrasi. Bulan Purnama, Rabu Malam (25/07–2018).
Ilustrasi. Bulan Purnama, Rabu Malam (25/07–2018).

“Nabi Muhammad lahir di bulan Rabiul Awal”

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah. Pada bulan ini tepatnya 12 Rabiul Awal, Rasulullah SAW dilahirkan ke dunia. Terlepas dari itu, mengapa bulan ini dinamakan Rabiul Awal?

Orang-orang Arab pada masa lalu menamakan bulan sesuai dengan musim atau keadaan yang terjadi di tanah Arab. Misalnya saja safar dari Shafar yang berarti kosong.

Sebab pada bulan ini orang-orang Arab pada masa lalu senang meninggalkan rumah dan kotanya baik untuk berperang dan lainnya sehingga rumah dan kotanya kosong. Pun begitu dengan Rabiul Awal yang berkaitan dengan musim yang terjadi di jazirah Arab pada masa itu.

Jawwad Ali dalam Al Mufasshal fi Tarikhil Arab qablal Islam, juz 16, halaman 76 memberikan penjelasan bahwa kata Rabi’ berkaitan dengan musim semi dan musim gugur yang terjadi pada periode tersebut yakni dari Rabiul Awal sampai Rabiul Akhir.

Oleh karena itu untuk membedakan rabi’ yang bermakna musim dan rabi’ yang bermakna bulan, orang Arab biasa mengawali Rabiul Awal dan Rabiul Akhir dengan kata syahr (bulan), sehingga menjadi syahru rabi’ al-awwal wa syahr rabi’ al-akhir (bulan Rabiul Awal dan bulan Rabiul Akhir).

Ida Fitri Shihibah dalam buku Mengenal Nama Bulan Dalam Kalender Hijriah menjelaskan bahwa pada Rabiul Awal inilah bunga-bunga tumbuh bersemi dan pepohonan berbuah.

“Rabi’ artinya musim bunga, awal artinya pertama. Bulan Rabiul Awal adalah bulan di mana bermulanya musim bunga bagi tanaman. Berdasarkan kebiasaan di jazirah Arab, saat Bulan Rabiul Awal buah-buahan mulai berbunga dan kemudian berubah.

Dan setelah kedatangan Islam, Rasulullah SAW telah mengabadikan nama Rabiul Awal ini hingga sekarang sebagai bulan ketiga dalam kalender Hijriyah,” (Ida Fitri Shihibah, buku Mengenal Nama Bulan Dalam Kalender Hijriah halaman 18, penerbit PT Balai Pustaka, 2012).

Syekh Alamuddin as-Sakhawi dalam al-Masyhur fi Asma’il Ayyam was-Syuhur yang dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa penamaan Rabiul Awal dan Rabiul Akhir karena pada bulan tersebut orang Arab membangun atau mendiami bangunan khusus musim semi atau gugur.

Al Birunj dalam Al Atsar Al Baqiyah ‘anil Qurun al-Khaliyah, halaman 69 menjelaskan bahwa pada bulan Rabiul Awal  tumbuh bunga-bunga dan hujan.

“Rabiul Awal adalah bulan ketika mereka (orang Arab) menetap di rumahnya masing-masing. Al Irtiba’ jamak dari Rabiul artinya tinggal di keramaian daerah tempat tinggal,” (Muhammad Andri Setiawan dalam buku Program Bimbingan Dan Konseling Pendekatan Qur’ani Berdasarkan Surah Luqman Ayat 12-19, halaman 29, penerbit Deepublish, 2022).

Saat bunga-bunga tumbuh bersemi dengan keindahannya dan menebar kegembiraan bagi setiap orang yang memandangnya, pada bulan inilah Rasulullah SAW lahir.

Kelahiran Rasulullah membawa kegembiraan dan kabar baik yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap manusia. 

*******

Republika.co.id/Ilustrasi Fotografer : Abah John.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY