Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Sabtu, 15/10 – 2016 ).

Wakil Bupati Garut dr H. Helmi Budiman menyatakan, pembangunan 20 unit rumah tapak bagi korban terdampak amuk Sungai Cimanuk diawali oleh “Qatar Charity Indonesia” (QSI). Sehingga sebagai “lokomotif”, diharapkan bisa diikuti pembangunan rumah lainnya oleh lembaga pemerintah, NGO, maupun perorangan.
Lantaran kini mendesak segera bisa terpenuhinya pembangunan 600 unit lebih rumah, yang harus disiapkan pemerintah, menyusul bencana banjir bandang pada 20 September 2016 lalu, selain menelan korban 54 korban jiwa, juga menghanyutkan 164 rumah penduduk, serta 400 unit lebih rumah rusak berat.
Kini pun disiapkan pembangunan dua menara rusun di atas tanah seluas tujuh hektare pada beberapa titik lokasi, sedangkan pembangunan 20 unit rumah tapak diprioritaskan bagi korban kehilangan rumah dan keluarganya maupun anak yatim, ungkap Helmi Budiman pada peletakan batu pertama pembangunannya di Kampung Pananggungan Kelurahan Lengkongjaya Karangpawitan, Sabtu (15/10-2016).
Direktur QSI Syeh Khalid katakan, bencana yang sangat memilukannya itu diharapkan institusinya bisa memberi bantuan yang lebih besar lagi.

Lembaganya didirikan di Indonesia pada 2014 atau sejak terjadinya bencana Tsunami di Nangro Aceh Darussalam, yang selama 12 tahun terakhir dilaksanakan 6.000 proyek bantuan pembangunan, ujar Syeh Khalid antara lain.
Lurah Lengkongjaya H. Edi Jubaedi mengatakan, pembangunan 20 unit rumah tapak ini diatas tanah bekas carik desa seluas sekitar 12.000 m2, yang juga tersedia tanah juga bekas carik desa seluas 1.000 m2 di Kelurahan Karangmulya, yang bersebelahan dengan kelurahannya.
Sedangkan wilayah Kelurahan Lengkongjaya seluas 229 hektare, selama ini dihuni 1.502 kepala keluarga (KK) atau 5.506 penduduk yang tersebar pada 31 RT pada 11 RW.

Masyarakat kelurahan tersebut, sangat mengharapkan bisa segera dibangunnya pelebaran jalan desa berkonstruksi aspal hotmix, dari selebar empat meter menjadi enam meter sejauh 1.550 meter, sebab selama ini sangat sempit apalagi jika terdapat mobil yang berpapasan dari kedua arah berlawanan.
Pernah disentuh pembangunan berkontruksi beton oleh PNPM pada 2012, tetapi kini banyak mengalami kerusakan parah pada sejumlah titik lokasi.
Wakil Bupati Helmi Budiman menyatakan pula, kesiapannya mengupayakan pembangunan pelebaran jalan tersebut pada 2017 mendatang, apabila penduduk setempat bisa membebaskan tanah untuk pelebaran sekitar berluas total 2.300 meter persegi.

Sedangkan penduduk lainnya tandas sangat mengeluhkan limbah cair penyamakan kulit dari Sukaregang, yang selama ini pun masih mengairi irigasi persawahan di wilayah kelurahan itu.
******