Garut News ( Senin, 29/10 – 2018 ).

“Pita Putih Indonesia” (PPI) mendukung optimalisasi “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” (Germas), dan pencegahan stunting di Jawa Barat.
Menyusul PPI sebagai salah satu dari 18 mitra Kemenkes RI dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, di antaranya memiliki komitmen bersama untuk peduli terhadap 100 kabupaten/kota sebagai lokus, yang “stunting” nya tinggi.

Demikian dikemukakan Ketua Umum PPI, Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd ketika membuka Pertemuan Orientasi Fasilitator Dalam Penggerakan Masyarakat dan Kelompok Binaan di Bandung, Senin (29/10 – 2018).
Dia juga antara lain menyerukan, agar anak anak bisa mendapatkan yang menjadi haknya, sehingga masyarakat tahunya harus bertambah bukan tumpah.

drg Marlina Ginting dari Direktorat Promosi Kesehatan pada Kemenkes RI antara lain detail pula mempresentasikan pentingnya edukasi maupun pemahaman kepada masyarakat untuk mencegah stunting.
Sedangkan ragam kegiatan optimalisasi Germas, dan pencegahan ‘stunting’ diagendakan berlangsung di wilayah Kecamatan Cibatu dan Leuwigoong Garut, Jawa Barat, pada 1 November 2018. Juga di Desa Cipatik, dan Desa Ciburuy Kabupaten Bandung Barat.

Ketua “Pita Putih Indonesia” (PPI) Kabupaten Garut pun, Hj. Elin Erlinawati bersama jajaran kepengurusannya menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan preorientasi Germas dan Stunting di Bandung pada 29 – 30 Oktober 2018 sekaligus kesiapan agenda 1 November 2018.
Rapat koordinasi tersebut dibuka Camat Cibatu, Drs H. Sardiman Tanjung di Kecamatan Cibatu, Selasa ( 09/10 – 2018 ), yang antara lain mengapresiasi positip pada beragam agenda diselenggarakan Keluarga Besar PPI, yang dinilainya pula sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi wilayah terdampak stunting.

Hj. Elin Erlinawati katakan, seluruh unsur termasuk Tim Penggerak PKK Cibatu dan Leuwigoong terlibat langsung dalam menyukseskan helatan 1 November 2018, di antaranya pelaksanaan senam sehat, serta penyajian konsumsi sayuran dan buah – buahan. Termasuk advokasi pola hidup, juga pola makan yang sehat.

Sebelumnya diberitakan Garut News, Anak – anak di Kabupaten Garut berkondisi “stunting” atau bertinggi badan ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya yang seusia, jumlahnya paling banyak di Provinsi Jawa Barat.

Akibat kurang asupan gizi yang diterima janin maupun bayi sejak bayi dalam kandungan, dan masa awal anak lahir. Sehingga stunting ini baru nampak setelah anak berusia dua tahun.

********


Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.