“PDRB Garut Hanya Meningkat 0,05”
Garut News ( Jum’at, 09/08 – 2019 ).
Terbelah bahkan porak-porandanya kondisi lingkungan pegunungan lantaran terus – menerus digerus aktivitas pertambangan dan penggalian, ternyata tak memberikan sumbangsih maupun kontribusi terhadap Laju Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Garut.
Berdasar sumber BPS kabupaten setempat, malahan lapangan usaha tersebut masih minus (-4,05) terhadap pertumbuhan PDRB (LPE) 2018, yang bertengger pada angka (4,96) atau meski meningkat 0,05 dibandingkan 2017 silam (4,91).
Sedangkan lapangan usaha jasa perusahaan 11,56 sehingga memberikan sumbangsih paling besar dibandingkan 16 lapangan usaha lainnya.
Ironisnya pula, sumbangsih lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap laju pertumbuhan PDRB di kabupaten ini sejak 2016 silam melorot. Pada 2016 (4,54), 2017 (2,32), dan pada 2018 menjadi (2,20).
Padahal khususnya lapangan usaha pertanian masih merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam pada itu, lapangan usaha pertambangan dan penggalian sama sekali tak berbanding lurus dengan semakin tingginya intensitas peningkatan kerusakan lingkungan yang diakibatkannya, juga dampak ikutan lainnya.
Di antaranya luapan banjir pun kerap menerjang lintasan ruas badan Jalan Raya Garut-Bandung di Kecamatan Leles, meski hujan deras hanya berlangsung sekitar satu jam.
“Air hujan deras tak tertampung di gorong-gorong, dan meluap ke jalan raya,”ungkap Fauzi salah seorang penduduk juga anggota relawan SAR (Search and Rescue).
Banjir itu acap berketinggian sekitar 30 centimeter, menerjang kawasan lintasan ruas Jalan Raya Garut-Bandung ini, mulai sekitar Pasar Leles hingga kawasan Alun alun, termasuk kantor Polsek, dan kantor Kecamatan setempat.
Diduga banjir terjadi akibat saluran pembuangan air (drainase) tersedia tak mampu menampung luapan air hujan yang turun deras. Diperparah pula banyaknya sampah menyumbat drainase.
Sebagian kalangan juga memerkirakan banjir tak terlepas dari akibat berubahnya fungsi kawasan serapan air yang kini menjadi areal bangunan pabrik sepatu olahraga PT Chang Shien, dan lainnya menjadi kawasan pertambangan galian C.
“Sebelum ada pabrik di sana, dan kegiatan galian pasir seperti sekarang, belum pernah ada kejadian banjir seperti,” kata Deni warga setempat, Jum’at (09/08-2019).
Berikut laju pertumbuhan ‘Produk Domestik Regional Broto’ di Kabupaten Garut sejak lima tahun terakhir, masing-masing pada 2014 (4,82), 2015 (4,51), 2016 (5,90), 2017 (4,91), serta laju pertumbuhan PDRB 2018 (4,96).
*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.