“Sangat menyesalkan tak memadainya kondisi akses jalan masuk, ternyata hingga kini belum ada perubahan signifikan”
Ilustrasi Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Kamis, 17/12 – 2015 ).
Para pengelola Taman Satwa Cikembulan Kadungora Garut, nyaris kewalahan mengatur membludaknya kedatangan ribuan pengunjung, meski baru menjelang musim liburan panjang anak sekolah, natal, dan pergantian tahun.
Pada Kamis (17/12-2015), lembaga konservasi taman satwa langka satu-satunya di Provinsi Jawa Barat itu, sempat terpaksa membuka akses dua jalur pintu masuk guna mengurai kerumunan calon pengunjung seputar pos tiket masuk, agar tak berjejalan.
Meski juga sempat berkondisi gerimis, tetapi antusiasme pengunjung didominasi anak-anak, dan orang tua tersebut, malahan tak menjadikan surut. Mereka berdatangan dari pelbagai daerah menggunakan ragam jenis kendaraan.
“Kita tak menyangka jumlah pengunjung hari ini bisa seramai ini. Kepastian jumlahnya belum tuntas dihitung, namun ini memang di luar dugaan. Sebelumnya, kita memerkirakan ramainya pengunjung berlangsung mulai Sabtu (19/12-2015), setelah pembagian raport,” ungkap Manajer Taman Satwa, Rudy Arifin, SE.
Sehingga dia optimis, target jumlah kunjungan wisata dapat mencapai sekitar 30.000 pengunjung selama liburan akhir tahun, terealisasi.
Kendati, sangat menyesalkan tak memadainya kondisi akses jalan masuk, ternyata hingga kini belum ada perubahan signifikan. Baik dari arah Jalan Raya Kadungora, atawa dari arah kawasan obyek wisata Situ dan Candi Cangkuang Leles. Kondisi jalan sempit, bahkan pada beberapa titik lokasi ada kerusakan.
Sedangkan totalitas koleksi satwa di lembaga konservasi satwa langka, dan dilindungi Undang-undang RI seluas sekitar lima hektare itu, kini mencapai 563 terdiri 114 spesies.
Menyusul banyak sekolah mulai membagikan buku raport siswanya, Kamis, terutama TK, dan SD. Terdapat sebagian malahan membagikannya di lingkungan Taman Satwa Cikembulan.
“Kita sengaja membawa anak-anak rekreasi ke Taman Satwa Cikembulan, memerkenalkan di tempat ini ada wahana rekreasi keluarga di Garut. Sekaligus sarana ilmu pengetahuan bagi anak-anak juga dewasa mengenai kerajaan dunia fauna, selama ini hanya mereka ketahui dari buku atau media massa,” ungkap Ade Haris, guru sekaligus pimpinan rombongan SD Muhammadiyah 5 Garut Kota.
Maka diharapkan, bisa melihat langsung dari dekat, anak-anak pun dapat memahami seputar pentingnya konservasi satwa bagi kehidupan.
Mereka dipastikan menjadi lebih mengenal beragam jenis satwa dilindungi, dan terancam punah. Termasuk mengenali ragam flora unik selama ini langka diketahui, imbuhnya.
*******
Noel, Jdh.