Garut News ( Selasa, 23/12 – 2014 ).
Pengalokasian dana APBD 2015 diperuntukan memenuhi kebutuhan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut, berkisar Rp12 miliar.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga pada Dinas Pendididikan kabupaten setempat H. M. Yusuf Sapari, S.Pd mengatakan, sebelumnya pihaknya menyusun kebutuhan anggarannya Rp8,1 miliar.
Namun jika direalisasikan sekitar Rp12 miliar, lantaran antara lain termasuk pemenuhan kebutuhan biaya kegiatan POR Pemda, POR Pesantren, serta POR Madrasah Diniyah, ungkapnya kepada Garut News di ruang kerjanya, Selasa (23/12-2014).
Dikemukakan Yusuf Sapari, selama ini pula Bidang Pemuda dan Olahraga Disdik menyelenggarakan perencanaan awal pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga.
Termasuk melaksanakan kajian akademis, juga kajian non akademis, katanya.
Kajian non akdemis, di antaranya menginventarisir prioritas beragam kebutuhan masyarakat bidang pemuda dan olahraga.
Kemudian menyusun tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Pemuda dan Olahraga, berkoordinasi dengan Bagian Organisasi Setda Kabupaten Garut.
Bahkan ungkap Yusuf Sapari, Bidang pemuda dan Olahraga sejak dulu meyakinkan kalangan legislatif sangat perlunya pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga.
Sebab jika di kabupaten tak memiliki Dinas Pemuda dan Olahraga, dipastikan tak bisa maksimal mendapatkan luncuran bantuan dana dari pusat.
“Karena itu, sangatlah ironis pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga ini, jika pemenuhan kebutuhan personilnya banyak dari luar Bidang Pemuda dan Olahraga Disdik sebagai perintis,” ungkapnya, khawatir.
Dikatakan, dari sekitar Rp5 miliar pagu anggaran Bidang Pemuda dan Olahraga Disdik, dipastikan pengalokasian dana APBD 2014 Garut Rp10 juta untuk rehabilitasi lapangan bulu tangkis, tak bisa terserap.
Sedangkan pengadaan piranti IT Kepemudaan Rp200 juta juga bersumber APBD Garut bagi kewirausahaan pemuda hingga kini masih diupayakan bisa terserap.
Masih menurut Yusuf Sapari, selama 2014 menggarap olahraga prestasi berhubungan dengan sekolah, antara lain meraih sepuluh besar di POPDA Jabar atawa berhasil bertengger pada peringkat delapan.
Dengan raihan delapan emas, 10 perah, dan empat medali perunggu, kemudian bisa menyumbangkan atlet-atletnya pada Porda Jabar 2014.
Di antaranta atlet pencak silat, atletik dan tenis meja, katanya pula.
“Seksi Olahraga Gulirkan Tiga Program”
Kepala Seksi Olahraga pada Bidang Pemuda dan Olahraga Disdik setempat, H. Jaja Jafar menyatakan, selama 2014 menggulirkan pelaksanaan program Liga Guru, Liga Pelajar Indonesua (LPI), serta menyongsong pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga.
Di antaranya menyosialisasikan Undang-Undang RI Nomor. 3/2011 Tentang Sistem Keolahragaan, disosialisasikan atawa diadvokasi pada kalangan insan maupun para praktisi olahraga, katanya.
Sedangkan program pengembangan Olahraga 2015 terdiri pendataan, kompetisi antar cabang olahraga, pembibitan atlet berbakat, penyiapan event tingkat provinsi dan nasional, serta pemberian penghargaabn bagi yang berprestasi.
Kemudian prestasi paling spektakuler 2014, ada pada cabang olahraga pencak silat dan tenis meja, yang setiap ajang pertandingan bisa berhasil merajai termasuk pada POPNAS, dengan raihan medali emas.
Juga dikembangkan prestasi olahraga sepakbola usia 15 tahun hingga 17 tahun.
Seluruh kegiatan seksi olahraga bersumber APBD kabupaten sekitar Rp300 juta, serta APBD Provinsi Jawa Barat Rp200 juta, terserap seratus persen, ungkap Jaja Jafar.
*********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.