Garut News ( Senin, 28/07 – 2014 ).

Penduduk selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari pertama Lebaran Idul Fitri 1435 H/2014, Senin (28/07-2014) ini, masih dihantui terjadinya longsor susulan.
Terutama masyarakat di wilayah Kecamatan Banjarwangi, dan Kecamatan Singajaya.
Selain itu, penduduk di wilayah Kecamatan Cihurip, Cisompet, Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet serta warga penduduk selatan lainnya pun, termasuk penduduk Cisewu dan Talegong, mengkhawatirkan terjadinya bencana tanah longsor.

Lantaran kondisi cuaca selama ini, mereka nilai sangat sulit diramalkan atawa diduga sebelumnya, bahkan selama ini pula malahan kerap terjadi mendung dan diguyur hujan.
Demikian dikemukakan beberapa warga Selatan Garut, termasuk Solihin(36) penduduk Kecamatan Talegong kepada Garut News di Terminal Guntur Garut, Senin (28/07-20914).
Ungkapan senada mengemuka dari Ny. Ratnasih(60) juga di Terminal Guntur saat hendak berangkat mudik ke wilayah Kecamatan Talegong.

Sebelumnya lantaran intensitas atawa curah hujan terus menerus mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sepanjang Sabtu (26/07-2014).
Mengakibatkan sebuah tebing pada Kampung Ciawitali Desa Tanjung Jaya Kecamatan Banjarwangi selatan, Garut terjadi longsor.
Sehingga lintasan ruas badan jalan menghungkan wilayah Kecamatan Cikajang dengan Banjarwangi juga Singajaya, dan Kecamatan Peundeuy tersebut, sempat total menjadi terputus.

Kini kondisi ruas badan jalan itu, sama sekali tak bisa dilalui kendaraan roda dua atawa empat, lantaran badan jalan tertutupi material longsor setebal sekitar dua, dan memanjang sekitar 20 meter, dengan lebar sekitar dua meter.
Kemudian sekitar pukul 15.40 WIB, bisa kembali dilalui kendaraan setelah petugas Dinas Bina Marga kabupaten setempat, dibantu penduduk bergotong royong membersihkan material longsoran secara manual.
Meski kendaraan melintas kudu bergilir atawa bergantian, lantaran kondisi jalan masih sangat licin.
Namun belum sempat ruas lintasan jalan menghubungkan Cikajang – Banjarwangi – Singajaya – Peundeuy ini, kembali normal, ternyata lintasan jalan kembali tertutup.

Bukan terjadi longsor susulan, melainkan bencana serupa juga terjadi pada jalur jalan tersebut, tepatnya di Kampung Ciaremas Desa Ciudian, Cikajang, sekitar pukul 16.30 WIB.
Maka kendaraan menuju Singajaya, juga terpaksa berhenti tak bisa melanjutkan perjalanan.
Petugas dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Singajaya, turun pula bersama penduduk bahu membahu berupaya membersihkan material longsoran menimpa badan jalan itu.
Tetapi mereka sangat kesulitan sebab tebalnya material longsoran, mencapai sekitar dua meter, dan memanjang sekitar 15 meter.

“Kini kejadiannya ditangani Dinas Bina Marga dan Dishub Provinsi Jawa Barat. Alat berat milik Dinas Bina Marga juga diluncurkan ke lokasi membersihkan jalan dari timbunan material longsor,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dik Dik Hendrajaya.
Terkait terjadinya kedua peristiwa longsor ini, Dik Dik kembali mengingatkan masyarakat, khususnya pemudik, agar waspda dan hati-hati melintasi ruas-ruas jalan di wilayah selatan Kabupaten Garut, memang terbilang rawan bencana alam longsor.
Selain kondisi tanahnya labil, juga hujan deras masih kerap terjadi di wilayah itu.
“Kita bersyukur sejauh ini tak dilaporkan terdapat korban pada dua peristiwa longsor ini. Apalagi kini kan arus kendaraan mengangkut para pemudik lebaran ramai-ramainya,” katanya.
*****
Noel, Jdh.
Dokumentasi Garut News, Longsor Cisewu.
Fotografer : John Doddy Hidayat.