Ilustrasi Fotografer : John Doddy Hidayat.
Garut News ( Kamis, 01/10 – 2015 ).
Sejak beberapa pekan terakhir, penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat, di Kampung Cibalagung Desa Cijambe, dan masyarakat Kampung Cipicung Desa Tipar pada wilayahb Kecamatan Cikelet selatan Garut, mereka terpaksa memanfaatkan aliran air sungai Cibalagung guna memenuhi kebutuhan air bersih.
Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan “Mandi Cuci dan Kakus” (MCK) melainkan juga malahan memenuhi keperluan air minum dan memasak sehari-hari.
Pemuka masyarakat Kampung Cibalagung, Rohman katakan terpaksa dilakukan lantaran kering-kerontangnya sumber air pada lingkungan mereka akibat kemarau panjang tahun ini.
Kendati mengambil air ke sungai tersebut, penduduk bertetangga dengan Kampung Adat Dukuh itu mesti kudu berjalan kaki sejauh sekitar 500 meter.
“Pada musim kemarau sekarang, areal pertanian warga pun mengalami kekeringan sekitar enam hektare,” ungkap Ketua RW 05 Cibalagung, Dadang, Rabu (30/09-2015).
Kondisi lebih parah dialami pula tetangga Kampung Cibalagung, yakni penduduk Kampung Cipicung Desa Tipar. Mereka mesti berjalan kaki lebih jauh lagi mengambil air ke sungai, mencapai sekitar satu kilometer. Areal pertanian mengalami kekeringan juga lebih luas, mencapai sekitar 10 hektare.
“Untungnya kondisi air sungai Cibalagung, seperti kebanyakan sungai di wilayah selatan Garut relatif masih bersih. Tak tercemar seperti sungai-sungai di Kota Garut. Air sungai di sini masih jernih dan laik dikonsumsi,” kata Kepala Desa Tipar, Ade Rohman.
Namun tetap masyarakat berharap di daerah mereka dibangun sumur bor atawa sumur pantek guna memenuhi kebutuhan air bersih, sekaligus mengantisipasi krisis air bersih kerap dialami warga setiap kemarau panjang.
“Kami juga tak bisa mengandalkan air bersih dari sungai terus menerus. Untung kalau kondisi lingkungan sungainya terjaga. Tetapi jika kemarau lebih panjang dan debit air sungai terus menyusut, dari mana lagi kami mesti mendapatkan air bersih?” imbuh Ade.
Dikemukakan, debit air sungai Cibalagung kini menyusut drastis. Genangan aliran air hanya tampak tersisa pada bagian tengah sungai memiliki lebar sekitar 15 meter itu. Sedangkan pada bagian sisi kanan kirinya berkondisi kering-kerontang.
Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Yudi Hermawan sama sekali enggan berkomentar saat didesak pertanyaan Garut News mengenai kebijakan lembaganya setiap tahun menghadapi kemarau panjang.
*******
Noel, Jdh.