Garut News ( Selasa, 23/09 – 2014 ).

Empat puluh penduduk dari sepuluh kepala keluarga asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, diagendakan bakal mengembangkan produk penyamakan kulit pada “Unit Pemukiman Transmigrasi” (UPT) Majuria di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Mereka direncanakan diikutsertakan program transmigrasi 2015 mendatang, optimis selain memiliki kompetensi pertanian, juga berketerampilan menjadi pengrajin kulit, ungkap Kepala Seksi Transmigrasi pada Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Dra Hj. Happy Siti Hapsah, M.Si kepada Garut News, Selasa (23/09-2014).
Lantaran, sebelum diberangkatkan para calon transmigran berusia produktif 25 hingga 40 tahun tersebut, antara lain menjalani seleksi berkeinginan kuat merubah nasih lebih baik.

Kemudian jika dinyatakan lulus langsung menjalani pelatihan dasar umum, ujar Happy Siti Hapsah.
Dikemukakan setiap kepala keluarga transmigran itu, dipastikan masing-masing mendapatkan rumah panggung berukuran 36 m2 pada lahan pekarangan seluas 0,25 hektare.
Disusul “Lahan Usaha Satu” (LU. I) seluas 0,75 hektare, serta LU.II seluas 1,00 hektare, dengan kondisi tanah berjenis tanah gambut, struktur tanah hitam, dan fisik tanah datar, katanya.
Sedangkan komoditas andalan setempat, terdiri padi, jagung, singkong dan pisang, juga terdapat kelapa dalam, dan kelapa sawit, serta dinilai cocok untuk pengembangan beragam jenis sayuran.
Aksebilitas menuju UPT Majuria, perjalanan diawali dari Palembang melintasi Simpang PU Tanjung Api-Api berjarak sekitar 54 km berdaya tempuh perjalanan sekitar dua jam.

Dari Simpang PU dilanjutkan menggunakan moda speed boat berkapasitas enam penumpang selama 2,5 jam, seterusnya dari dermaga speed boat tujuan UPT Majuria sejauh lima kilometer.
Bisa melalui jalur darat, atawa melintasi sungai jika kondisi air pasang, kata Happy Siti Hapsah.
Sumber air bersih para transmigram sementara mengandalkan air hujan ditampung pada tiga unit gentong atawa drum plastik untuk setiap kepala keluarga.

Sedangkan pemenuhan kebutuhan mandi dan mencuci bisa menggunakan sumber air sumur gali maupun air parit, dan kebutuhan pertanian menggunakan air sungai.
Sarana ibadah yang tersedia, terdiri dua unit surau, terdapat pula masjid besar berdekatan Kantor UPT Majuria, masjid tersebut kini pada proses pembangunannya.
Wakil Bupati Garut, dr H. Helmi Budiman belum lama ini menjajaki lokasi penemnpatan calon transmigran di UPT Majuria.
Sebanyak sepuluh kepala keluarga atawa empat puluh penduduk Garut bakal ditransmigrasikan ini, antara lain berasal dari wilayah Kecamatan Balubur Limbangan, Pakenjeng serta dari Cipicung.
*******
Jdh.