Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Selasa, 22/03 – 2016 ).
Penduduk Desa Ciburial dan Desa Cipancar di Kecamatan Leles Garut, Jawa Barat, diindikasikan kuat menolak keras kehadiran NK bersama ketiga anak balitanya pada kedua desa tersebut.
Menyusul NK yang juga berasal dari Kampung Sukamanah RT.03/04 Desa Ciburial, bersuamikan “DW” diduga bergabung dengan kelompok ISIS. Sedangkan Desa Cipancar tepatnya Kampung Pasir Waas RT.01/02 merupakan kampung halaman suami NK.
Kepala Seksi Bantuan Perlindungan Sosial pada Dinsosnakertrans kabupaten setempat, Budiyana katakan sebelumnya NK ditangkap aparat di Bandara Soekarno Hatta sebelum berangkat hendak menyusul suaminya.
Kemudian NK pada Selasa (22/03-2016) sore, diagendakan dikembalikan pada keluarganya. Setelah selama ini dititipkan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Bambu Apus Jakarta.
Bahkan proses penyerahannya juga direncanakan di kantor Dinsosnakertrans Garut antara lain dihadiri unsur Polres, Kodim 0611 Garut, serta Kesatuan Bangsa dan Politik Garut, serta instansi terkait lain.
Budiyana kepada Garut News juga katakan, terdapatnya indikasi penduduk dua desa menolak kehadiran NK. Maka pihaknya berkoordinasi lagi dengan Polres, Kodim, Kesbangpol dan instansi terkait lainnya.
Dikemukakan, NK bersama anak dan rekan-rekannya selama ini ditampung di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Bambu Apus, Jakarta. Sedangkan suami NK yakni DW kelahiran 17 Maret 1989 lebih dulu berangkat ke Suriah diduga bergabung dengan ISIS.
NK bersama tiga anaknya serta sejumlah rekan diamankan petugas di Bandara Soekarno Hatta sesaat sebelum berangkat menuju Turki. Diduga pula, NK berangkat ke Turki bakal melalui jalur penerbangan Thailand hendak menyusul suaminya.
NK diketahui kesehariannya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manbaul Huda Kota Bandung. Sedangkan Suaminya belum detail diketahui pasti identitasnya.
Budiyana menambahkan pula, di Kabupaten Garut tak terdapat panti asuhan yang dinilai memenuhi syarat bisa menampung NK bersama ketiga anak balitanya.
Lantaran panti asuhan yang ada selama ini, berupa panti orang tua jompo, serta panti petirahan anak di Kecamatan Cisurupan yang dikelola Pemprov Jawa Barat.
Sehingga mengenai indikasi penduduk dua desa menolak kehadiran NK, segera dikoordinasikan kembali dengan institusi teknis terkait, ungkap Budiyana.
********
( nz, jdh ).