Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 20/10 – 2017 ).
********* Pemkab Garut memperoleh hasil pembangunan “Sekolah Luar Biasa” (SLB) Disabilitas “Dharma Karyadhika – 16” dari Kemenkumham, yang proses penyerahannya oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar, Indro Purwoko kepada Bupati Rudi Gunawan di Rutan Garut, Jum’at (20/10-2017).
********* Pada rangkaian helatan tersebut, diawali penandatanganan dokumen penyerahan SLB dilanjutkan lepas sambut serta serahterima jabatan Kepala Rutan Kelas II. B Garut dari Ramdani Boy kepada penggantinya Sukarno Ali yang sebelumnya Kepala Lapas Selemba Jakarta, sedangkan pejabat lama menjadi Kepala Lapas Kelas II.B Garut.
Kepala Kanwil Kemenkumham Indro Purwoko menyatakan, perlu segeranya SLB Disabilitas sumbangsih seluruh jajaran Keluarga Besar Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham ini, maksimal dimanfaatkan. Meski dilengkapi asrama namun akses sarana jalan masih perlu segera dilakukan pelebaran.
********* Bahkan jika Pemkab setempat membangun komplek Rutan baru pada tanah seluas tiga hektare, maka keberadaan Rutan di depan Alun Alun bisa langsung dimanfaatkan sebagai pusat dakwah sebagaimana program Bupati Garut.
Selain itu, pihaknya pun mengapresiasi positip program pengentasan kemiskinan di kabupaten tersebut, yang antara lain ditindaklanjuti melalui penyelenggaraan kegiatan keterampilan pada seluruh warga binaan, sehingga kelak bisa kembalki ke tengah – tengah masyarakat berbekalkan ragam jenis keterampilan yang dimilikinya, ungkap Indro Purwoko antara lain menambahkan.
Dari kapasitas 175 penghuni, Rutan Garut kini memiliki 205 penghuni terdiri 148 tahanan, serta 57 narapidana. Meliputi pula 193 penghuni laki-laki, dan 12 perempuan. Sedangkan dari rasio ideal perbandingan petugas dengan warga binaan satu berbanding 25, di Jabar kini rasio perbandingannya satu berbanding 200.
“SLB Dihuni Korban Terdampak Bencana”
********* SLB Disabilitas “Dharma Karyadhika – 16” di Kampung Babakan Baru RT.04/09 Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul berkapasitas 60 murid, yang pada tahun pelajaran 2017/2018 ini memiliki 22 murid. Namun 18 murid di antaranya merupakan korban terdampak bencana puncak amuk Sungai Cimanuk pada 20 September 2016 silam.
Operator SLB ini, Defi Jamatin katakan, 18 murid korban terdampak banjir bandang itu berasal dari Kecamatan Cigedug, Cibunar, Ngamplang, Rancabango, Cisurupan, serta dari Kecamatan Bayongbong.
*********** Dikemukakan, mereka bersama rekan lainnya berdomisili di asrama, masing-masing 10 murid tuna netra, 11 murid tuna grahita, serta satu murid tuna daksa kian nyaman berada pada lingkungan pendidikan yang dibangun di atas tanah hibah dari Pemkab setempat, seluas sekitar 4.200 m2 (300 tumbak) dengan luas bangunan 860 m2, terwujud dari sumbangsih maupun kepedulian Keluarga Besar Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham.
Sehingga bisa memenuhi kebutuhan mendesak para anak didik yang terdampak amuk Sungai Cimanuk, imbuh Helmi Budiman seusai mendampingi penandatanganan prasasti SLB itu oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, Kamis (13/10-2016) silam.
“Wujudkan Warga Binaan Berkualitas”
************* Kepala Subsi Kegiatan Kerja pada Lapas Kelas II B Garut, Rd. Achmad Zaki, SH, M.Si mengemukakan ragam upaya selama ini, di antaranya berupaya memformulasikan inovasi dan kreativitas melalui penyajian latihan dan keterampilan guna mewujudkan warga binaan yang berkualitas.
Berupa bisa memilikinya keterampilan yang mumpuni, berdaya saing, serta bernilai ekonomi tinggi, berbasiskan integritas maupun kejujuran, disiplin, dan “soft skill” yang dibingkai penyelenggaraan pembentukan karakter seluruh warga binaan.
Karena itu, selama ini pula kerap memanfaatkan bahan baku kulit kemudian di produk menjadi bahan jadi berupa ragam jenis aksesories, yang juga diharapkan bisa membidik pangsa pasar potensial.
*********** Kemudian membidik prosfektif segmen pemasaran produki kemasan kursi termasuk sofa berbahan baku utama bekas drum bahan bakar.
Dengan obsesi utamanya, bisa menjadi bekal bermanfaat bagi setiap seluruh warga binaan jika sudah berada di tengah-tengah masyarakat, sekaligus keberadaan mereka pun bisa diterima serta bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya masing-masing, imbuh Achmad Zaki ketika didesak pertanyaan Garut News.
*********
