
Garut News ( Ahad, 06/11 – 2016 ).

Pemkab Garut mengapresiasi positip juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya, terhadap sumbangsih ragam produk kolaborasi Rotary Club bersama “Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara” (Yahintara) yang juga ditunjang peran serta Klinik Utama Yasifa’.
Lantaran gencar membangun sedikitnya tiga unit sarana MCK pada pemukiman penduduk korban terdampak banjir bandang, termasuk pembangunan MCK beserta jaringan drainase di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Tarogong Kidul, serta di di SDN Sukaratu Bayuresmi Garut, Jawa Barat.

DJ Sudana, Ketua Rotary Club Indonesia Bag. Barat.
Demikian antara lain dikemukakan Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman seusai meresmikan pemanfaatan dari penyelenggara pembangunan sarana sanitasi dan air bersih tersebut, di Kampung Genteng Kelurahan Sukajaya Tarogong Kidul, Ahad (06/11-2016).
Pembangunan MCK lengkap dengan pengeboran sumber air yang bisa dimanfaatkan secara manual maupun dengan sumur pompa itu, antara lain dimaksudkan agar bisa tetap dimanfaatkan secara bergilir meski aliran listrik terganggu.
Rully Octavian, ST dari Yahintara katakan, pembangunan sarana MCK ini bisa terealisasi jika masyarakat sekitar penerima manfaat bisa bergotong-royong menyumbangkan tenaganya.

Yahintara berupaya maksimal mengemas perencanaan konstruksi. sekaligus mengawasi pembangunannya.
Bisa terealisasi atas bantuan Rotary Club terdiri para pemimpin bisnis dan profesional yang memberikan jasa kemanusiaan, mendorong adanya standar etika yang tinggi dalam setiap kegiatan sukarela, dan membantu membangun kebersamaan dan kedamaian di dunia.
Motto mereka “Service above Self” (Mementingkan Kegiatan Saling Membantu daripada Kepentingan Diri Sendiri).

Dalam pada itu, Klinik Utama Yasyfa’ juga ikut serta meringankan ragam beban korban terdampak amuk Sungai Cimanuk.
Dengan pelbagai kegiatan kemanusiaannya, ungkap Rully Oktavian yang juga Manager klinik itu.
Pada peresmian tersebut, dihadiri banyakkalangan di antaranya, aparat kelurahan, PKK Sukajaya beserta PKK RW 13 Kampung Genteng, serta ibu-ibu pengajian masjid Al Furqon Genteng.
“Direncanakan Bangun 17 Titik Sumur Bor”

Ketua Rotary Disaster Releaf area Bdg dr Poppy Diah Puspitasari, Sp.KK katakan, rencana kegiatan membangun 17 titik sumur bor sumber air bersih.
Bagi warga Kampung Genteng itu, meliputi RW 13, 14, 15, 16 dan 17.Diselenggarakan, lantaran melihat secara langsung kondisi warga selama ini menggunakan air kotor untuk ragam keperluan mandi cuci (cuci pakaian, alat makan serta cuci beras).
Bahkan untuk bersuci sebelum melaksanakn shalat / berwudlu pun, menggunakannya.

Dari rencana 17 titik sumur, baru empat terealisasi 100 persen, terdiri tiga di Genteng, dan satu di Banyuresmi dengan biaya pada masing-masing unit beragam sekitar Rp17-18 juta.
Namun MCK yang ideal ungkapnya, bisa mencapai nilai Rp35 juta seperti contoh yang dibangun di SD Sukaratu Kecamatan Banyuresmi. Diharapkan bisa memberikan banyak manfaat, imbuhnya.
Langkah ini juga diharapkan bisa merubah perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, khususnya warga Genteng dan Banyuresmi.

Ketua Alumni FK Unpad dr Andri antara lain katakan, sebelum peresmian ini dilakukan edukasi dengan penyuluhan tentang PHBS, lomba mewarnai, edukasi cata menyikat gigi yang benar, jalan sehat warga, memasak jajanan pasar yang bahannya disediakan warga secara rereongan.
(Jdh, SBI).
*********