Pemilu 2019 Sangat Melelahkan, Menguras Habis Energi.

0
45 views
Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara PPK Cikajang Garut, Jawa Barat.

Garut News ( Sabtu, 27/04 – 2019 ).

Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara PPK Cikajang Garut, Jawa Barat.

Foto berita Garut News pada akhir pekan ini, Sabtu ( 27/04 – 2019 ), memotret penyelenggaraan proses pencoblosan suara pada Pemilu serentak 17 April 2019 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Namun hingga kini pesta demokrasi sebagai momentum kedaulatan rakyat tersebut, masih menyisakan ketegangan psikologis masyarakat. Lantaran antara lain berdampak “Sangat Melelahkan, Juga Menguras Habis Energi”

Pencoblosan di Ruangan Penggilingan Padi Kampung Cilembu Garut.

Neuropsikolog Ihshan Gumilar dalam tulisannya menyebutkan, masyarakat dipertontonkan adanya kecurangan tanpa respons positif, baik dari pemerintah, KPU, maupun aparat. Tak sedikit dari mereka merasa frustrasi melihat keadaan tersebut, dirasakan seperti sedang menelanjangi demokrasi, lalu menertawai hingga menunggunya mati.

Sebuah konsep masyhur dalam psikologi dikenal frustration leads to aggression, rasa frustrasi menuntun kepada perilaku agresif. Sebodoh apa pun masyarakat ketika mereka tahu sedang atau telah dibohongi, pasti timbul rasa kesal dan benci di dalam relung hatinya.

Penghitungan Suara di TPS Panawuan.

Manusia mempunyai ambang batas untuk menyimpan rasa kekesalan. Jika banyak kekecewaan terpendam di dalam dada banyak orang hingga memuncak, mereka akan berujung pada kondisi yang biasa dikenal sebagai frustrasi. Saat banyak orang frustrasi berkumpul, bisa mendorong mereka bergerak bersama-sama.

Rasa frustrasi yang terus bergejolak di dalam sanubari dapat berubah menjadi perilaku agresif.

Pencoblosan di TPS Cilembu.

Frustrasi mendorong perilaku agresif merupakan formula psikologi yang tak terbantahkan lagi bagi kebanyakan manusia. Apa pun kulturnya, warga negaranya, pilihan politiknya, jenis kelaminnya, juga agamanya. Namun yang membedakan adalah tingkat eks ternalisasi atau pengekspresian agresivitasnya.

Dalam kacamata psikologi Gestalt, manusia mempunyai kecenderungan alamiah untuk berkumpul dengan manusia lain berdasarkan kesamaan. Apa pun jenis kesamaannya: nasib, hobi, tingkat ekonomi, ideologi, dan lainnya. Contoh, para kolektor mobil mewah akan berkumpul dengan orang yang berhobi sama.

Pencoblosan di Lembaga Pemasyarakatan Garut, Jawa Barat.

Berkumpul itu memberi rasa nyaman juga energi baru untuk melakukan suatu hal, seperti demonstrasi, mengajukan banding ke Mahkamah Konstitusi, dan menggalang massa di dunia virtual untuk membuat tagar tertentu. Secara individu, berkumpulnya manusia dengan persamaan nasib bisa menjadi ‘obat’ untuk dapat saling menyembuhkan.

Penghitungan Suara di TPS. 16 Panawuan Sukajaya Tarogong Kidul Garut.

Pemerintah sebaiknya tak membiarkan pemilu ini menambah tekanan psikologis yang amat tidak sehat di seluruh lapisan masyarakat. Beban psikologis memang tidak terlihat secara kasat mata, tapi ia baru akan terlihat jelas ketika sampai pada tahap yang cukup mengkhawatirkan seperti berimbas pada gangguan fisik.

Mungkin ada baiknya kita merenung, mengapa banyak gangguan jiwa di Indonesia?Apakah masyarakatnya yang gila hingga membuat penguasanya menjadi gila ataukah penguasanya yang gila hingga membuat masyarakatnya menjadi gila?

Pemilu Serentak 2019 yang Sangat Melelahkan, Menguras Habis Energi.

*********

Fotografer : John Doddy Hidayat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here