Esai/ Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 01/07 – 2016 ).

Rencana bahkan mungkin “wacana” pembangunan lintasan jalan alternatif Limbangan – Malangbong sejauh 9,00 kilometer di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga kini masih belum jelas kapan mulai direalisasikan tahapan atawa proses pembangunannya.
Meski lintasan jalan kabupaten tersebut, bisa berfungsi mengurai kepadatan bahkan kemacetan arus lalu lintas sepanjang jalan provinsi selama ini menghubungkan Balubur Limbangan dengan Malangbong.
Terutama seperti pada berlangsungnya musim arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1437 H/2016 ini, termasuk liburan panjang lainnya.
Kepala Bidang Bintek pada Dinas Bina Marga kabupaten setempat, Jujun Juansyah Nurhakim, ST, MT katakan, rencana pembangunan jalan alternatif Limbangan – Malangbong itu, sebenarnya tertuang dalam “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah” (RPJMD) pemerintahan Bupati Rudy Gunawan beserta Wakil nya Helmi Budiman.
Tetapi hingga sekarang diakuinya, masih belum jelas kapan setiap tahapan pembangunannya mulai direalisasikan, termasuk proses pembebasan tanah milik masyarakat yang bakal dilintasi, katanya kepada Garut News di ruang kerjanya, Kamis.

Sedangkan rencana fisik bangunan lintasan jalan tersebut, dimulai dari Cirapuhan Kecamatan Selaawi hingga Cilampuyang Kecamatan Malangbong, dengan total lebar “Ruang/ruas Milik Jalan” (Rumija) mencapai 15 meter, terdiri berdesain bahu jalan selebar tujuh meter.
Kemudian masing-masing bahu pada kiri dan kanan jalan dua meter, serta masing-masing dua meter memenuhi kebutuhan drainase kiri dan kanan jalan, katanya.
Direncanakan pula, berkonstruksi beton agregat kelas B setinggi 15 centi meter, dengan total anggaran diperlukan mencapai sekitar Rp135 miliar.
Sepanjang lintasan Limbangan – Malangbong tersebut, juga antara lain terdapat kebutuhan pembangunan jembatan bentang sepanjang 50 meter, guna melintasi aliran Sungai Cimanuk.
Kendati terdapat lintasan jalan desa, tetapi masih diperlukan proses pembebasan tanah masih menjadi areal pertanian tanaman pangan penduduk, namun belum diinventarisir total luas tanah kudu dibebaskan itu, ungkap Jujun Juansyah pula.
Rangkaian proses rencana pembangunan jalan alternatif ini, antara lain proses pembebasan tanah, pematangan, pengurukan, serta lapisan pondasi, dengan konstruksi jalan bisa beton maupun hotmix.
“Telan Korban Jiwa”
Dalam pada itu, Bus Gapuraning Rahayu bernopol AA 1527 DD pembawa pemudik terjungkal lantaran menabrak pembatas jalan di Kampung Cigedug, Desa Cijolang, Balubur Limbangan, Jum’at (01/07-2016) sekitar pukul 01.00.
Selain menewaskan seorang penumpang, Rohayati (38) warga Kebayoran Jakarta, juga melukai 11 penumpang lainnya. Sebelumnya moda angkutan penumpang ini meluncur dari arah Nagreg dengan membawa 60 penumpang.
Diduga kuat, ketika melintasi jalan menurun serta menikung ke kanan, bus kehilangan kendali, diperkirakan pengemudinya Endang Iskandar memacu kendaraannya berkecepatan tinggi.
Maka hilang kendali ke sebelah kiri jalan, menabrak pembatas jalan kemudian bus terguling ke bahu jalan sebelah kiri.
*******
Pelbagai Sumber.