“Penguatan Kualitas Prestasi Pemanah”
Garutnews ( Ahad, 28/01 – 2024 ).
Lima pemanah dari Ponpes Tahfidz, Yadul ‘Ulya Kampung Panawuan berbekal percaya diri. Mereka tampil menguji nyali pada ‘Road To Forprov 2024’ yang diselenggarakan ‘Fespati Pencab Garut’ di SOR. Adiwidjaya, Ahad (28/01-2024).
Rangkaian helatan yang digelar di Lapang Panahan ‘Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia’ tersebut, sebagai Pra-Seleksi cabang se kabupaten setempat,
Ketua Fespati Pencab Garut Alif Firmansyah antara lain katakan, Pra-Seleksi ini diikuti sedikitnya 198 peserta tetapi belum termasuk para pemanah yang berdatangan dari luar.
Dia bersama Sekjend. Fespati Jawa Barat, Nasir Anas juga sangat ‘welcome’ maupun mengapresiasi positif kehadiran seluruh peserta termasuk dari Ponpes Yadul ‘Ulya.
Fenomena itu, menunjukkan jiwa sportivitas serta kepemimpinan kedua olahragawan tersebut berupaya maksimal meningkatkan penguatan kualitas prestasi pemanah.
Antara lain melalui ‘Silaturahmi Unjuk Kabisa’ penyelenggaraan Pra- Seleksi cabang se kabupaten berjuluk ‘Road To Forprov 2024’.
Namun besarnya animo maupun motivasi masyarakat berantusias berolahraga panahan tradisional di kabupaten ini, selama ini pula masih belum ditunjang kondisi lapang panahan yang ‘Refresentatif’.
Terbukti hanya menempati pinggiran luar gedung megah permanen cabang olahraga lainnya, sehingga tidak berbanding lurus dengan kemegahan beragam fasilitas lain yan tersedia pada seputar SOR. Adiwidjaya tersebut.
Kepala Dispora Ade Hendarsyah saat didesak pertanyaan Garutnews antara lain mengemukakan, masih diperlukannya upaya menginventarisasi lokasi yang cocok untuk lapang panahan di kawasan SOR.
“Agar bisa banyak dilihat maupun menjadi perhatian pada lintasan para pengunjung,” katanya.
Menyusul, panahan merupakan olahraga tradisional yang masih banyak diminati sampai sekarang. Ada sejak zaman kerajaan digemari pelbagai kalangan, anak muda hingga dewasa juga mereka yang lanjut usia.
Panahan dimulai sejak sekitar lima ribu tahun silam. Dengan negara pertama menganggap sebagai olahraga yakni lnggris. Pada 1676, Raja Charles II menggelar perlombaan panahan.
Sedangkan ‘Jemparingan’, seni panahan tradisional asal Yogjakarta. Salahsatu lokasi latihannya bisa disaksikan di Kampung Siliran pada di Kemantren Keraton Yogja. Beda dengan panahan modern, jemparingan menggunakan alat dan target sasaran sederhana.
Adapun ‘Horsebow’, salahsatu jenis olahraga panahan tradisional masih menggunakan busur dan anak panah dari kayu atau bambu dengan proses pembuatannya juga masih manual, sehingga setiap perangkat berkarakteristik tersendiri (tidak seragam).
Bahkan, panahan pun sebagai salahsatu olahraga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Yang dikuatkan beberapa hadits Rasul SAW, menyebutkan mengenai memanah seperti berikut, ”Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah,” (HR Bukhari, Muslim).
Panahan juga tak hanya olahraga biasa. Melainkan sebagai salahsatu olahraga yang masuk dalam anjuran Nabi Muhammad SAW. Dikuatkan dari beberapa hadits Rasul SAW menyebutkan tentang,
”Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah,” (HR Bukhari, Muslim). ”Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).”(HR Muslim)
Malahan, olahraga memanah pada anak-anak memberikan pula manfaat lain bersamaan proses tumbuh kembangnya; melatih fokus, berlatih kontrol keseimbangan, melatih mengontrol emosi, dan melatih kepercayaan diri.
Masih banyak lagi manfaat mengikuti kegiatan memanah ini. Tak hanya mengikuti sunnah Rasul SAW, manfaat lain juga sekaligus bisa menjaga kesehatan kita.
Terpenting yakin, persiapkanlah mental dengan baik agar saat latihan, siap dan fokus dengan ragam teknik diajarkan.
******
Pelbagai Sumber/Abah John.