
“Pengkolan Nyaman, SOR Merdeka Ramijut”
Garut News ( Ahad, 21/07 – 2019 ).
Raibnya penyelenggaraan ‘Car Free Day’ (CPD) atau “Hari Bebas Kendaraan Bermotor” (HBKB), Ahad (21/07-2019), yang semula digelar saban Ahad tersebut, kini menjadikan sepanjang lintasan jantung pusat kota atau Pengkolan termasuk Alun Alun Garut lengang, bahkan menjadi nyaman.
Namun kenyamanan suasana perkotaan itu, sama sekali masih belum bisa dinikmati pada kawasan ‘Sarana Olahraga’ (SOR) Merdeka, yang selama ini dikelola ‘Unit Pelaksana Tugas’ (UPT) pada ‘Dinas Pemuda dan Olahraga’ (Dispora) kabupaten setempat.

Lantaran para ‘pedagang kaki lima’ (PKL) yang semula menjadikan Pengkolan menyerupai ‘pasar tumpah’, kini mereka umumnya bertengger beralih lokasi menyesaki nyaris seluruh areal SOR Merdeka.
Bahkan sepanjang lintasan lari juga pelataran di luar SOR tersebut, sarat disesaki lapak PKL, berakibat wahana ini menjadi sangat tak nyaman untuk berolahraga maupun berjalan santai bersama keluarga, seperti pada Ahad (21/07-2019).

Menyusul kondisinya pun, selain sarat disesaki lapak PKL dan ragam pedagang makanan serta minuman ringan. Juga diperparah suasana hingar-bingar suara promosi para pedagang, malahan kerap terdengar teriakan yang menawarkan barang dagangan.
Sedangkan dampak lainnya, antara lain kondisi arus lalu lintas seputar SOR ini sangat padat malahan kerap terjadi kemacetan, yang dilintasi beragam jenis kendaraan bermotor, juga delman (moda angkutan berkuda).

Onggokan tumpukan ragam jenis sampah plastik dan bekas kemasan makanan/minuman ringan pun, berserakan nyaris dimana-mana termasuk di dalam dan luar kawasan SOR Merdeka Kerkhoff yang tak bisa lagi maksimal menikmati ruang terbukia hijau.
Padahal merupakan ruang publik, untuk dapat dinikmati rehat di hari libur melepas lelah dan kepenatan ragam kesibukan yang dijalani sepekan sebelumnya.

“Culas”
Meski demikian, warga kota masih pula bisa menikmati merapikan rambut pada ‘pencukur ikhlas’ (culas) di bawah pohon rindang di depan pelataran samping Masjid Agung Garut.
Pada Ahad (21/07-2019) ini, sedikitnya 25 penduduk dicukur gratis itu pun hingga menjelang tengah hari.

Culas tersebut, biasanya memberikan jasa layanan pada Jum’at dimulai pada beberapa saat setelah shalat subut berjamaah di masjid tersebut.
“Para pedagang tentunya memiliki hak mencari nafkah kehidupan, namun masyarakat pun juga dipastikan berhak menikmati suasana kota yang nyaman, bersih, serta tertib”

*******
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat.