Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Selasa, 03/04 – 2016 ).
Kepala UPTD Pasar pada Disperindagpas Kabupaten Garut, H. Dayat, S.Sos didampingi Kepala Subag Tata Usaha Akhmad Wahyudin, SE katakan Selasa (03/05-2015), setiap seluruh pengelola Pasar Ciawitali Guntur optimis bisa berhasil menargetkan kualitas kebersihan di lingkungannya mencapai nilai diatas “85”.
Lantaran beberapa hari lalu, intensitas kebersihan pasar induk di kabupaten tersebut, meraih nilai sementara mencapai 76.
Sehingga raihan nilai sementara itu, menjadi motivasi kuat jajaran UPTD Pasar pada Disperindagpas kabupaten setempat.
Juga kalangan Pengurus IWAPA, serta masyarakat pasar kian meningkatkan kualitas “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS) di seluruh lingkungan pasar rakyat ini.
Bahkan kini, aksi kebersihan lingkungan pasar. Tak hanya diselenggarakan pada Jum’at setiap pekannya, melainkan sejak memasuki Mei 2016 juga dilaksanakan pada Senin, Selasa, dan Rabu.
Pada aksi kebersihan berlangsung Selasa (03/04-2016) pun, sedikitnya terdapat empat ton ragam jenis sampah pasar berhasil dibersihkan kemudian diangkut truk sampah guna dibuang di “Tempat Pembuangan Akhir” (TPA).
Aksi kebersihan yang semakin “intens” digelar tersebut, berlangsung secara gotong royong dengan melibatkan unsur pemerintah di lingkungan UPTD Pasar pada Disperindagpas, Satgas Kebersihan IWAPA, serta masyarakat pasar itu sendiri, ungkap Akhmad Wahyudin.
Dalam pada itu, setiap seluruh 15 pasar rakyat di Kabupaten Garut, kian didorong agar bisa semakin berdaya saing tinggi.
Sehingga keberadaannya, minimal dapat sejajar dengan ragam sarana pasar-pasar modern.
Karena itu, selain senantiasa dilakukan pelbagai upaya pembinaan peningkatan kualitas jasa layanan dari para pengelola pasar, juga diagendakan pada 2017 mendatang diselenggarakan renovasi, ungkap Kepala “Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar” Disperindagpas) kabupaten setempat, Wawan Nurdin.
“Lantaran dengan beragam upaya pembinaan, dan pembenahan infrastruktur. Dipastikan Pasar Rakyat bisa semakin berdaya saing tinggi,” tandasnya.
Bahkan proses pengusulannya pun, antara lain tertuang pada RKPD ke tingkat provinsi termasuk menjadi bahasan Komisi Dua DPRD Provinsi Jawa Barat.
Di antaranya mengenai pengusulan “pembangunan” pelbagai infrastruktur Pasar Rakyat Leles bernilai sekitar Rp30 miliar, serta renovasi ragam infrastruktur seluruh 15 pasar rakyat bernilai sekitar Rp29 miliar.
Termasuk pembangunan sanitasi lingkungan dengan jaringan drainase pasar, serta pengadaan hidran guna mengantisipasi atau penanggulangan jika terjadi peristiwa kebakaran.
Wawan Nurdin kepada Garut News di ruang kerjanya mengemukakan pula, Pasar Ciawitali Guntur pun optimis bisa menunjang nilai baik pada proses penilaian Adipura 2016 sekarang ini.
Meski pasar tersebut sejak puluhan tahun lalu belum pernah direnovasi total, atawa hanya dilakukan perbaikan kecil-kecilan.
Dipastikan tak sebanding dengan jumlah kios serta ketersediaan lahan, maka diharapkan pada 2017 mendatang bisa ditingkatkan kualitasnya lebih memadai lagi.
“Ragam Produk Industri Garut Tembus Pangsa Pasar Ekspor”
Dikemukakan Wawan Nurdin, pada bidang industri agro, dan bidang industri non agro. Selama ini memiliki banyak produktivitas komoditi yang bisa menembus pangsa pasar ekspor.
Antara lain mata dagangan kopi bisa menembus pangsa Pasar Amerika Serikat, disusul kakao, teh, beras 1001, serta dodol.
Disusul produk industri penyamakan kulit, minyak atsiri, serta minyak akar wangi.
Sedangkan volume serta nilai ekspornya, secara detail kini diinventarisasi dengan institusi teknis lainnya, antara lain dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Dinas Perkebunan.
Dikatakan pula, mengenai kemetrologian. Kini mengusulkan pengadaan tanah seluas sekitar 1.000 m2, guna membangun sarana kemetrologian, yang pelbagai piransi serta mobil unitnya bakal mendapatkan bantuan dari pusat.
Dari Kabupaten Garut juga menyiapkan sejumlah SDM guna mendapatkan proses pendidikan dan pelatihan kemetrologian tersebut, ujar Wawan Nurdin antara lain menambahkan.
*******
