Nelayan Selatan Garut Meradang Lantaran Kenaikan BBM

Nelayan Selatan Garut Meradang Lantaran Kenaikan BBM

780
0
SHARE

Garut News ( Jum’at, 21/11 – 2014 ).

Kalangan Nelayan Selatan Garut Meradang Lantaran Kenaikan BBM. (Foto : John Doddy Hidayat).
Kalangan Nelayan Selatan Garut Meradang Lantaran Kenaikan BBM. (Foto : John Doddy Hidayat).

Kalangan nelayan sepanjang kawasan bibir pantai Selatan Garut, Jawa Barat, meradang lantaran kenaikan BBM sejak beberapa hari lalu.

Menyusul harga solar kini menjadi mencapai Rp12.000 per liter.

Nasib mereka sekarang sangat terancam kian terpuruk. Apalagi selama ini mata pencahariannya bergantung hasil tangkapan ikan di laut tak bisa sepenuhnya diandalkan.

Sebab selain lebih sering mengalami masa paceklik dan terganjal cuaca buruk. Juga hasil tangkapan ikan di laut kian terus berkurang pasca-tsunami sejak beberapa tahun lalu.

“Sebelum kenaikan BBM saja, para nelayan mulai langka melaut akibat tingginya biaya operasional tak sebanding dengan hasil tangkapan. Maka, kenaikan harga BBM bagi para nelayan sangat memberatkan. Jadinya terpaksa tak melaut,” kata Ketua Kelompok Nelayan KRAPU Sayangheulang Pameungpeuk, Erwan Suherman, Jum’at (21/11-2014).

Dikemukakan, di daerahnya, BBM jenis bensin juga naik menjadi Rp10.500 per liter pada tingkat eceran, termasuk SPBU mini.

Kenaikan harga BBM, katanya, pukulan telak bagi kalangan nelayan. Kalaupun dipaksakan melaut, ongkos operasionalnya sangat tinggi dan tak sebanding hasil tangkapan.

“Untuk hanya sekali melaut, nelayan berperahu Diesel membutuhkan 30 liter hingga 40 liter solar. Belum termasuk ongkos makan. Beban saat inipun berat, apalagi dengan kenaikan harga solar,” ungkap Erwan.

Ditanya kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi bagi nelayan, Erwan hanya tersenyum pahit.

Lantaran, rata-rata nelayan miskin justru tak tahu bahkan tak pernah menerima konpensasi.

Termasuk konpensasi berupa Kredit Usaha bagi Nelayan Miskin, Kartu Jaminan Kesehatan, dan sejenisnya.

“Intinya, terjadi kenaikan harga BBM maka paling menderita para nelayan. Biaya operasional tinggi tak sebanding hasil diperoleh,” tandasnya.

Kepala Seksi Sarana Prasarana Penangkapan pada Disnakkanla kabupaten setempat, Jejen Jaenudin katakan, jumlah nelayan bibir pantai Selatan Garut mencapai 4.019.

Mereka tersebar pada lima Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), terdiri PPI Cilauteureun, Cijeruk, Cimarimuara, Ranca Buaya, dan PPI Cicalobak, bebernya.

*******

Noel, Jdh.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY