“Himbau Ikuti Putusan Badan Hizab dan Ruk’yat”
Garut News ( Kamis, 09/07 – 2015 ).

Ketua “Majelis Ulama Indonesia” (MUI) Kabupaten Garut, KH Drs Agus Muhammad Soleh beserta seluruh jajarannya mengajak seluruh Kaum Muslimin bersama-sama menghormati jika Lebaran Idul Fitri 1436 H/2015 berbeda hari.
Lantaran perbedaan hari Lebaran Idul Fitri selama beberapa tahun terakhir bukanlah hal aneh, sehingga hendaknya dijadikan upaya bersama meningkatkan kedewasaan, imbuhnya kepada Garut News menjelang buka puasa bersama di Kantor MUI kabupaten setempat, Kamis (09/07-2015).
“Maka Umat Muslim juga diimbau jangan memermasalahkan perbedaan tersebut,” imbuhnya pula.

Meski demikian diserukan kita bisa mengikuti putusan Badan Hizab dan Ruk’yat, menyusul pada kaidah hukum Islam terdapat jaminan putusan hakim bisa meniadakan perbedaan, kendati tetap menghormati perbedaan yang ada.
Dikemukakan Agus Muhammad Soleh, apabila hanya berbeda sehari dinilai bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Namun jika perbedaannya diatas dua hari atawa tiga hari, jelas ini tak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sedangkan di luar negeri pun jika terdapat perbedaan, hanya dalam hitungan jam, katanya.
Didesak pertanyaan Garut News mengenai kondisi sosial sebagian besar masyarakat pada sepuluh hari menjelang Lebaran Idul Fitri.
Ketua MUI Kabupaten Garut katakan, masih gencar diperlukannya upaya pencerahan bagi seluruh lapisan Kaum Muslimin.
Sebab, sebaiknya sepuluh hari menjelang Lebaran Idul Fitri semakin meningkatkan kualitas ibadah, termasuk memenuhi dan memakmurkan masjid.
Bukan sebaliknya, masjid nyaris menjadi kosong, tetapi pusat-pusat perbelanjaan semakin sesak dijejali, sebagai akibat gaya hidup konsumtif, tandas Agus Muhammad Soleh.
**********
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.