Garut News ( Selasa, 02/12 – 2014 ).

Bencana longsor, Ahad (30/11-2014), selain sempat melumpuh totalkan sejumlah ruas jalan provinsi di wilayah Selatan Kabupaten Garut, serta memporak porandakan belasan rumah di Kampung Cidatarmuncang Desa Jagabaya Pakenjeng.
Juga menyebabkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Amri di Kampung Kawungluwuk RT 01/06 Desa Linggamanik Kecamatan Cikelet terpaksa dikosongkan.
Lantaran bangunan sekolah tersebut kini makin terancam tergerus longsor susulan sebab letaknya persis di pinggir jurang bekas longsor.
Pergeseran tanah menyebabkan tiga lokal ruang kelas, dan satu ruang kantor sekolah menjadi retak-retak masih terus terjadi.
Kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan jiwa jika dipaksakan digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Tanah tebing/jurang persis depan halaman MTs Al Amri berketinggian sekitar enam meter itu, mengalami longsor sepanjang sekitar 21 meter.
“Sebenarnya pergerakan tanah terjadi cukup lama, namun Ahad kemarin terbesar. Tanah mengalami longsor cukup besar akibat hujan memang sangat deras ketika itu,” ungkap Kepala MTs Al Amri Heri Herdiana, Selasa (02/12-2014).
Dikatakan, guna mengantisipasi kemungkinan kejadian buruk, pihak sekolah bersama-sama penduduk membongkar bangunan sekolah mengamankan material bangunan, seperti genteng, dan kayu.
“Tak ada cara lain kecuali memang kudu direlokasi. Kondisi tanahnya tak memungkinkan ditempati lantaran tanah lempung, dan rawan longsor susulan. Maka sebelum rusak lebih parah, material bangunan kita amankan,” katanya.
Sedangkan proses KBM terpaksa dipindahkan ke masjid dan madrasah diniyah tak jauh dari lokasi MTs Al Amri namun masih terbilang aman.
“Ya, mau bagaimana lagi? Apalagi sebentar lagi anak-anak mau masuk UAS (Ujian Akhir Sekolah),” kata Heri.
Saat ini, terdapat 69 siswa, dan 17 guru di MTs Al Amri sejak lima tahun lalu.
“Seperti halnya harapan masyarakat, kita ingin sekolah direlokasi segera. Kalau lahan relokasinya, Insya Allah tersedia. Namun membuat kita bingung, dari mana anggaran membangun ruang kelas baru. Padahal keberadaan sekolah ini sangat dibutuhkan masyarakat. Alhamdulillah, sejak sekolah dibangun, banyak warga semula tak bisa tamat sekolah, sekarang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ujar Heri.
********
Noel, jdh.